Daerah di belakang pertahanan lawan
Daerah di belakang pertahanan lawan sangat berhubungan dengan bola vertikal dan zona 5. Seperti yang disebutkan di atas, struktur pertahanan klub-klub Indonesia sangat buruk. Oleh sebab itu, sebenarnya, sangat mudah mengeksploitasi lawan dengan memanfaatkan bola vertikal (akurat) dan sprint jarak pendek.
Gol kedua Comvalius ke gawang Mitra Kukar adalah penegasan. Ia punya kecepatan untuk mengejar bola. Ketika berhasil melepaskan diri dari bek lawan, Comvalius akan mendapatkan ruang dan waktu yang cukup untuk menendang bola dengan nyaman.
Contoh kedua adalah gol pertama Comvalius ke gawang Persela Lamongan. Gol ini menunjukkan bahwa memanfaatkan situasi buruknya pertahanan lawan sangat berhubungan dengan kemampuan pemain yang dimiliki. Saling melengkapi. Hal itu akan dijelaskan di bawah ini.
Menciptakan situasi positif untuk Comvalius
Salah satu tugas penyerang adalah mencetak gol. Dan supaya bisa bekerja dengan baik, sebuah situasi yang positif harus diciptakan.
Bali United punya sosok Comvalius dengan tiga kelebihan, yaitu teknik menendang bola, kemampuan mencari ruang, dan determinasi tinggi. Gol pertama Comvalius ke gawang Persela menjadi gambaran yang jelas.
Van der Velden menyongsong bola vertikal lambung di zona 5. Pemain berusia 35 tahun ini sadar dengan gerak diagonal yang dilakukan Comvalius untuk menciptakan jarak dengan bek lawan. Ia “menyalurkan” bola dengan sundulan ke arah lari Comvalius supaya mudah dijinakkan. Lepas dari pengawalan dan ruang yang cukup, Comvalius tinggal mencocor bola ke sudut gawang.
Gol kedua Comvalius juga menunjukkan usaha Bali United memaksimalkan kemampuannya. Berawal dari penetrasi Stefano Lilipaly, hampir semua pemain Persela yang tracking back mengejar dirinya. Hanya ada satu yang mengikuti lari Comvalius, itupun dengan perhatian tetap ke arah Lilipaly.
Bola sodor Lilipaly memberi yang dibutuhkan Comvalius, ruang yang lega. Ia berhenti sejenak untuk memastikan pemosisian pemain lawan. Dengan hanya sedikit menggeser bola ke sisi kiri, Comvalius bisa mengayunkan kaki dengan leluasa. Situasi-situasi positif seperti ini yang membuat Comvalius bisa menjadi pencetak gol terbanyak, sekaligus membantu Bali United memenangi pertandingan.
Ada satu aspek lagi yang membuat Bali United sangat berbahaya, yaitu menekan lawan dengan intensitas tinggi. Ketika mengalahkan Persela, tidak jarang pemain-pemain depan Bali United langsung berinisiatif menekan pemain Persela yang menguasai bola.
Jika gagal merebut bola, pelanggaran ringan akan dibuat. Hal ini praktis membuat proses lawan membangun serangan akan terhenti dan pemain-pemain Bali United bisa menyusun atau merapikan pertahanan. Merebut bola secepatnya tepat ketika kehilangan penguasaan juga membantu Bali United melancarkan serangan balik dengan jarak yang dekat dengan gawang.
Baca juga: Empat Alasan Mengapa Bali United Pantas Dipuja
Tiga dasar, yaitu umpan vertikal, memanfaatkan daerah di belakang garis pertahanan lawan, dan menciptakan situasi positif untuk Comvalius, ditambah pressing intensitas tinggi dan buruknya struktur lawan membuat Bali United sangat berbahaya.
Tak heran Laskar Tridatu bisa berpesta gol di dua laga kandang!
Author: Yamadipati Seno (@arsenalskitchen)
Koki Arsenal’s Kitchen