Mereka yang mendapat kesempatan kedua
Hari terakhir transaksi pemain musim panas ini juga dimeriahkan oleh nama-nama yang lama tenggelam, dan kini mereka menatap masa depan baru di klub barunya. Berharap kesempatan kedua yang mereka dapatkan kali ini dapat mengembalikan ketenaran yang sempat hinggap sementara di pundak mereka.
Lucas Pérez yang disia-siakan Arsène Wenger musim lalu kembali ke Deportivo La Coruña untuk mengembalikan ketajamannya sekaligus melupakan rasa sakit hati pada sang professor, Arsene Wenger. Penyerang kelahiran 10 September 1988 itu dilepas dengan status pinjaman selama semusim.
Wilfried Bony yang gagal total di Manchester City juga kembali ke klub lamanya, Swansea City, dengan status permanen seharga 13 juta paun dan akan mengenakan nomor punggung 2. Keputusan yang mengherankan, karena nomor punggung 9 yang identik dengan penyerang sedang lowong, namun Bony tetap kukuh dengan pilihannya.
Ketika ditanya perihal motifnya memilih nomor punggung tersebut, pemain asal Pantai Gading ini memberikan jawaban mengharukan dalam penuturannya di situsweb resmi klub. “Ini adalah nomor spesial bagiku. Ini adalah kesempatan keduaku bersama Swansea, jadi aku ingin memakai nomor 2 dan memberikan hasil yang lebih baik untuk tim.”
Perekrutan Bony sendiri dilakukan The Swans untuk menggantikan Fernando Llorente yang hengkang ke Tottenham Hotspurs, dan ini juga merupakan kesempatan kedua bagi pemain jangkung tersebut untuk membuktikan kapabilitasnya di Liga Primer Inggris.
Selama semusim membela Swansea ia memang sukses mencetak 15 gol, tapi musim lalu, ia hampir terdegradasi ke Championship. Dengan klub baru yang lebih besar serta dukungan gelandang yang lebih berkualitas, Llorente mencoba mengembalikan predikat El Leon yang sempat disandangnya di Spanyol.
Selain itu, Brighton & Hove Albion juga mendatangkan satu nama yang sudah sekian lama menghilang dari kemeriahan kompetisi elite Eropa, padahal ia belum memasuki usia senja. Ezequiel Schelotto, eks pemain Internazionale Milano, diboyong The Seagulls dari Sporting Lisbon dengan biaya 3 juta paun.
Misi yang diemban Schelotto akan jauh lebih besar dari nilai transfernya. Dengan usia 28 tahun, ia masih memiliki kans untuk mengembalikan masa-masa kejayaannya di Atalanta, dan kesempatan kedua itu berasal dari salah satu klub promosi Liga Primer Inggris.
Dua nama terakhir yang termasuk dalam kategori ini sebenarnya kurang cocok jika dikatakan sebagai kesempatan kedua, dan lebih layak disebut sebagai kesempatan terakhir.
M’Baye Niang kembali dilepas Milan dengan status pinjaman. Kali ini, wonderkid gagal lulusan akademi Caen itu dipinjamkan ke Torino dengan kewajiban membeli di akhir musim. Rekan satu kontrakan Milan juga melakukan hal serupa tapi tak sama. Gabriel Barbosa, atau yang lebih terkenal dengan panggilan Gabigol, dipinjamkan ke Benfica tapi dan kemungkinan disertai opsi pembelian di akhir musim.
Kedua pemain muda tersebut sudah layu sebelum berkembang dan musim ini merupakan kesempatan terakhir mereka untuk menyelamatkan karier, jika tidak ingin bernasib tragis dengan terdampar di klub-klub antah berantah di sisa karier mereka.