Eropa Inggris

Bagaimana Cara Liverpool Memaksimalkan Alex Oxlade-Chamberlain?

Bermain di banyak posisi dan kemampuan individu

Salah satu kelebihan Chamberlain adalah bermain di banyak posisi. Ia bisa bermain sebagai penyerang sebelah kanan dalam skema 4-3-3, bisa juga menjadi gelandang sayap dalam struktur 4-2-3-1. Chamberlain juga bisa berperan sebagai bek sayap kanan dalam formasi 3-4-3 atau 3-4-2-1 seperti yang ia lakukan bersama Arsenal.

Jika menyesuaikan dengan hasrat pribadi, Chamberlain bisa bermain sebagai gelandang sentral dalam berbagai skema, dari 4-3-3, hingga 4-2-3-1. Kebiasaan bermain di begitu banyak posisi akan memudahkan Klopp untuk melakukan rotasi. Mengingat Liverpool akan bermain di banyak kompetisi, menjaga kedalaman adalah langkah bijak.

Chamberlain adalah tipe pemain dengan kemampuan sprint jarak pendek yang baik. Oleh sebab itu, memaksimalkan Chamberlain sebagai penyerang sayap sebelah kanan adalah pilihan terbaik. Pun bersama Arsenal, Chamberlain banyak bermain di posisi ini.

Kemampuan akselerasi membuat Chamberlain sangat berbahaya ketika masuk dalam situasi satu lawan satu. Olah bolanya di atas rata-rata, membuat dirinya bisa dengan mudah melewati lawan ketika tengah berada di puncak performa.

Untuk posisi penyerang kanan, Liverpool memang sudah punya Mohamed Salah. Dan, mantan pemain AS Roma tersebut bisa beradaptasi dengan cepat. Ciri permainan Salah adalah melakukan cutting inside dari sisi kanan, dan mengarahkan bola ke kaki dominan, yaitu kaki kiri. Masalahnya adalah, lawan pasti punya cara mengantisipasi corak permainan Salah.

Oleh sebab itu, dengan kemampuannya, Chamberlain akan memberi variasi. Ia fasih menyisir sisi kanan, dan mengirim umpan silang yang akurat. Baik dalam situasi bermain bersama, atau saling bergantian, Salah dan Chamberlain akan membuat sisi kanan Liverpool menjadi sangat tajam. Dua pilihan yang menarik untuk berbagai situasi pertandingan.

Lantas, bagaimana jika ia bermain sebagai gelandang tengah?

Ketika mengalahkan Hoffenheim di babak kualifikasi Liga Champions dan Arsenal di Liga Primer Inggris, Klopp menggunakan skema 4-3-3, dengan tiga gelandang yang tengah berada dalam performa yang memuaskan.

Tiga gelandang ini diisi oleh Jordan Henderson, Giorginio Winaldum, dan Emre Can. Ketiganya menawarkan kombinasi kekuatan fisik, daya jelajah, dan kreativitas. Ketiga pemain ini pula yang bisa membuat pressing Liverpool sangat terasa di dua pertandingan tersebut. dan, tiga pemain ini pula yang membuat tiga pemain di depan mendapatkan dukungan yang memadai.

Apakah Chamberlain bisa mendobrak trio gelandang yang tengah berada dalam performa apik? Jawabannya, tentu cukup sulit. Namun, Chamberlain punya satu kelebihan ketika dimainkan sebagai gelandang tengah.

Chamberlain punya dasar olah bola yang baik. Ia bisa bermain di ruang-ruang yang sempit. Gerak vertikal dari lini tengah akan sangat berguna untuk mendobrak lini lawan, terutama untuk lawan yang bertahan cukup dalam. Cara bermain seperti ini yang tidak dominan terasa dari, baik Henderson, Can, atau Wijnaldum. Menariknya, cara menerobos seperti ini bisa menjadi alternatif jika Liverpool tak menggunakan Philippe Coutinho.

Jadi, ada dua cara yang bisa dipilih Klopp untuk memaksimalkan Chamberlain. Satu hal lagi yang tak kalah penting adalah membantu Chamberlain untuk tetap bugar, tak lagi akrab dengan cedera dan ruang perawatan.

Author: Yamadipati Seno (@arsenalskitchen)
Koki Arsenal’s Kitchen