Eropa Inggris

Bagaimana Cara Liverpool Memaksimalkan Alex Oxlade-Chamberlain?

Setelah cukup lama bernegosiasi di atas meja perundingan dengan Arsenal, Liverpool akhirnya resmi mendapatkan tanda tangan Alex Oxlade-Chamberlain. Nilai transfer yang disepakati adalah 40 juta euro, dengan Chamberlain akan mendapatkan gaji 125 ribu paun per pekan dengan durasi pengabdian selama lima tahun.

Liverpool berhasil mengalahkan Chelsea dalam perburuan tanda tangan Chamberlain. Sebelumnya, Chelsea justru lebih dahulu melakkan pendekatan dan mengajukan penawaran resmi. Arsenal sendiri tak keberatan melepas pemain berusia 24 tahun tersebut untuk The Blues. Namun, ketika kembali si pemain, kesepakatan tersebut urung terjadi.

Chamberlain lebih memilih bergabung dengan Jürgen Klopp. Alasan yang terbaca adalah Chamberlain tidak ingin dimainkan sebagai bek sayap kanan. Paruh akhir musim lalu, mantan pemain akademi Southampton ini banyak dimainkan Arsene Wenger sebagai bek sayap kanan. Sikap yang sama juga akan diambil Antonio Conte untuk Chamberlain di Chelsea.

Baca juga: Tolak Chelsea, Keputusan Bodoh Alex Oxlade-Chamberlain?

Pemain dengan kemampuan akselerasi tersebut enggan bermain sebagai bek sayap kanan karena lebih suka berperan sebagai gelandang tengah. Bahkan, salah satu pemain favorit Chamberlain adalah Steven Gerrard. Pun, klub favorit masa kecil Chamberlain adalah Liverpool. Ia ingin menjadi “Steven Gerrard” selanjutnya untuk The Reds.

Mempertimbangkan preferensi pribadi Chamberlain, Liverpool berani mengajukan proposal penawaran. Dan tak butuh waktu lama, setelah Liverpool menenggelamkan Arsenal dengan skor 4-0, proses kepindahan menjadi lebih cepat. Hari Jumat (31/8), akhirnya Chamberlain berseragam merah, bukan lambang meriam di dada, melainkan lambang burung Liverbird.

“Secara terbuka saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Arsene Wenger, para pelatih, staf, dan rekan-rekan yang luar biasa di Arsenal untuk semua kesempatan yang sudah saya dapatkan. Saya tahu bahwa keputusan ini mengejutkan banyak orang, dan keputusan untuk pergi ini merupakan pilihan yang berat setelah menjadi bagian klub ini waktu yang lama. Tapi, saya rasa, keputusan ini sudah tepat untuk perkembangan diri saya.”

Secara lewat surat pendek, Chamberlain berpamitan kepada Arsenal dan seluruh suporternya. Hengkang demi perkembangan karier, demi sebuah tantangan baru. Nah, sekarang, bagaimana cara Liverpool memaksimalkan Chamberlain?

Previous
Page 1 / 2