Nasional Bola

Saatnya Kembali ke Klub dengan Suka dan Duka Masing-Masing

Beberapa hari lagi, mereka akan kembali. Beberapa hari lagi, mereka akan mendapat sambutan meriah sepanjang hari. 21 pemain yang menjadi bagian dari timnas U-22 di SEA Games 2017 akan pulang ke Tanah Air, memulai rutinitas mereka lagi di liga domestik, bersama klubnya masing-masing.

Penampilan impresif para penggawa Garuda Muda di SEA Games 2017 tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi para klub pemilik pemain tersebut. Meski regulasi kuota pemain U-23 telah dihapus, beberapa klub yang saat ini tengah terseok akan mendapat tambahan amunisi yang berkualitas dan tim-tim yang tengah bersaing sengit dalam perebutan gelar juara akan semakin menambah kedalaman skuat mereka.

Kredit: Kompas

Nasib tragis Satria Tama dan Kurniawan Kartika Ajie

Seperti yang pernah dituliskan Yasmeen Rasidi di artikelnya, dua kiper Garuda Muda yang tampil apik sepanjang turnamen ini sayangnya “hanya” akan berjuang untuk menyelamatkan timnya dari jurang degradasi.

Persiba Balikpapan sebagai klub pemilik Kartika Ajie tentunya akan sangat berharap performa menawan kiper muda mereka ini dapat diteruskan di kompetisi domestik untuk mengangkat Beruang Madu dari zona merah. Hingga pekan ke-22, Persiba masih terpaut 11 poin dari zona aman.

Beratnya perjuangan Kartika Ajie tak hanya sebatas itu. Persiba yang sekarang sudah sangat berbeda dengan Persiba yang ia tinggalkan saat berangkat ke Malaysia. Milomir Seslija yang berhasil membuat Persiba selalu tampil dengan pressing ketat, kini tak lagi berada di kursi pelatih, dan Hariyadi yang didapuk sebagai caretaker belum mampu meningkatkan performa Persiba, terutama di partai tandang.

Di bawah mistar gawang, Kartika Ajie juga akan bersaing dengan Dian Agus Prasetyo yang menjadi rekrutan baru Laskar Selicin Minyak di paruh musim. Meski kemampuannya tak lagi sehebat dulu, jam terbang Dian Agus yang jauh melebihi Kartika Ajie dapat menjadi penghalang bagi kiper berusia 21 tahun itu untuk tampil sebagai starter.

Jika ukurannya adalah persaingan di posisi inti penjaga gawang, Satria Tama bernasib lebih beruntung dari rekannya itu. Dengan penyelamatan-penyelamatan gemilang yang dilakukannya selama SEA Games, ia pasti akan dipercaya sebagai kiper utama untuk menggeser Choirun Nasirin yang kebobolan 11 gol dari dua pertandingan.

Meski status sebagai starter akan kembali ia dapatkan, namun pekerjaan Satria Tama akan sangat berat di sisa musim ini. Persegres Gresik United telah menjelma sebagai makanan empuk para lawannya. Laskar Joko Samudro selalu kebobolan lebih dari tiga gol dalam empat laga terakhir, dan suporter mereka melakukan aksi boikot.

Dengan pertahanan yang hancur lebur seperti ini, Satria Tama akan menjadi satu-satunya harapan warga Gresik agar timnya tak lagi menjadi bulan-bulanan. Saking tragisnya nasib Satria Tama, saya bahkan sempat menemukan sebuah tweet sindiran yang kurang lebih berbunyi: “Air mata Satria Tama bukan tangis karena ia cedera, tapi karena ia akan kembali ke Persegres.”

Previous
Page 1 / 3