Sudah pernah dituliskan sebelumnya bahwa yang bisa mengagalkan perjalanan Rooney dan Everton adalah apabila mereka bertemu dengan tim yang bertahan dengan baik, terutama tim-tim yang menggunakan garis pertahanan yang benar-benar rendah. Tidak perlu menunggu waktu lama, di pekan pertandingan ketiga Liga Primer Inggris melawan Chelsea, lini depan Everton kesulitan bukan main.
Sepanjang tiga pertandingan di Liga Primer Inggris sejauh ini, mereka sudah melepaskan 25 tendangan ke gawang lawan, tetapi hanya dua yang sukses menjadi gol. Pertanda mereka masih membutuhkan tenaga baru di lini serang.
Keadaan ini juga dipengaruhi setelah mereka ditinggal Romelu Lukaku ke Manchester United, mereka tidak lagi memiliki penyerang dengan tipe penyelesai akhir yang benar-benar bagus.
Mungkin awalnya, manajer Ronald Koeman berharap Rooney bisa mengambil peran tersebut. Akan tetapi karena sudah terlalu sering dimainkan sebagai gelandang, gaya bermain Rooney sudah tidak sama lagi seperti dirinya enam atau tujuh tahun lalu.
Sementara itu, para pemain di lini serang pun bukan tipe penyerang tengah yang bisa terus mencetak gol. Koeman lebih senang memainkan penyerang muda Dominic Calvert-Lewin untuk bermain lebih melebar. Sementara Sandro Ramirez lebih mirip tipenya dengan Rooney, yaitu penyerang yang terus bergerak untuk membongkar pertahanan lawan. Lalu dua penyerang muda, Ademola Lookman dan Boris Mathis, masih minim pengalaman.
Setelah banyak nama diisukan akan mendarat di Goodison Park, jelang penutupan bursa transfer musim panas 2017 ini, mengerucut dua nama yang kemungkinan besar akan menjadi penyerang baru Everton. Penyerang Leicester City, Jamie Vardy, serta penyerang tengah jangkung Swansea, Fernando Llorente, menjadi nama terdepan yang kabarnya akan segera direkrut oleh Koeman untuk menambah kekuatan skuat miliknya. Pertanyaannya adalah, dari kedua nama tersebut, siapa yang paling sesuai untuk kebutuhan Everton saat ini?
Apabila berbicara soal penyerang yang memiliki penyelesaian akhir dengan kualitas baik, tentu baik Vardy dan Llorente masuk dalam kategori tersebut. Keduanya merupakan penyerang yang cukup tajam dalam urusan mencetak gol. Apalagi baik Vardy dan Llorente sama-sama sudah berpengalaman dan memiliki catatan karier yang luar biasa.
Fernando Llorente adalah penyerang yang punya kemampuan duel udara sangat bagus. Posturnya superior dan punya sundulan kepala yang dashyat. Ia akan sangat cocok menjadi penyelesai akhir dalam skema menyerang milik Ronald Koeman. Sementara Vardy, menawarkan lebih banyak pergerakan dinamis di lini serang dengan kecepatan dan determinasinya. Apalagi fakta bahwa ia merupakan orang Inggris juga tentu menjadi pertimbangan lain.
Soal cedera dan catatan gol tentunya bisa jadi pertimbangan utama yang kemungkinan membuat Everton akan lebih memilih Vardy ketimbang Llorente. Penyerang asal Spanyol tersebut rentan cedera dan rataan golnya tidak terlalu bagus dalam beberapa musim terakhir. Dua musim ke belakang Llorente hanya berhasil menyarangkan 18 gol, sementara di rentang waktu yang sama, Vardy berhasil mencetak 37 gol ke gawang lawan.
Jadi Everton, pilih Jamie Vardy atau Fernando Llorente?
Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia