Septian David Maulana
Kerja Evan Dimas menjadi lebih ringan berkat mengilapnya penampilan Septian David Maulana. Boleh dibilang, pemain kelahiran Semarang ini menjadi pemain yang perkembangannya paling terasa. Setiap pertandingan yang ia jalani menjadi ajang belajar, dan di setiap pertandingan itu pula, Septian David bermain dengan performa yang memuaskan.
Posisi aslinya adalah penyerang sayap. Oleh Luis Milla, Septian David, yang masih berstatus pemain Mitra Kukar ini dimainkan sebagai gelandang. Ia banyak beroperasi di belakang penyerang tunggal, menjadi pemain dari lini kedua yang memberi opsi ancaman ke gawang lawan bersama Evan Dimas. Gol cantik Septian David ke gawang Myanmar menjadi bukti sahih.
Pemain yang masih berkuliah di salah satu perguruan tinggi negeri di Yogyakarta ini diberkahi dengan kemampuan menggiring bola yang baik. Kejeliannya melewati pemain lawan memberi dimensi tersendiri dalam proses menyerang Indonesia. Pun, kelebihan itu didukung oleh teknik mengumpan yang bagus.
Septian David cukup jeli untuk melepas umpan terobosan ke dua sisi lapangan. Salah satu aspek yang perlu diasah adalah umpan terobosan mendatar, yang lebih mudah digapai penyerang sayap. Dua tahun lagi, Septian David bisa menjadi pengatur serangan, menggantikan peran yang saat ini diemban oleh Evan Dimas.