Apakah kasus Wayne Rooney kembali terjadi pada Lukaku?
Gagal mengeksekusi penalti menjadi gol di kompetisi Liga bisa jadi terdengar sepele. Gagal mencetak gol di satu pertandingan, bisa mencetak gol di pertandingan-pertandingan selanjutnya. Tetapi kegagalan Lukaku menjebol gawang melalui eksekusi penalti akhir pekan lalu bisa jadi berdampak panjang. Setidaknya kejadian yang dialami oleh penyerang pendahulunya, Wayne Rooney, di musim 2011/2012 adalah contoh besar.
United berhadapan dengan Chelsea di pekan kelima Liga Primer Inggris musim tersebut. Skor akhir pertandingan adalah 3-1. Pertandingan ini juga dikenang sebagai momen di mana Fernando Torres melewatkan sebuah peluang emas di muka gawang yang kosong setelah ia berhasil melewati David de Gea. United sudah unggul 3-0 kemudian mereka mendapatkan penalti pada menit ke 56.
Wayne Rooney maju sebagai eksekutor. Semua mata di Strentford End sudah siap bersorak, tetapi nyatanya Rooney terpeleset dan sepakannya melambung.
Setelah kegagalan tersebut, rekening gol Rooney kemudian surut. Ia tidak mencetak gol selama sembilan pekan di Liga Primer Inggris. Rooney akhirnya bisa kembali mencetak gol saat United berhadapan dengan Wolverhampton Wanderers di Old Trafford jelang Natal pada tahun tersebut. Atau dalam perhitungan lain, hampir tiga bulan penyerang Inggris tersebut tidak berhasil menyarangkan gol ke gawang lawan. Apakah fenomena serupa akan juga dialami oleh Lukaku di musim ini?