Eropa Spanyol

Ousmane Dembele: Pembunuh Bermata Redup Milik Blaugrana

Kekejaman di balik matanya yang redup

Remaja berusia 19 tahun ini seperti tak bertenaga ketika tak berada di lapangan. Gerak-geriknya seperti remaja canggung pada umumnya. Ia seperti anak bermasalah, yang seakan ingin memberontak dengan keadaan yang serba menjemukan. Seperti tak ada gairah di kelopak matanya, ketika ia mencoba menatap sesuatu.

Namun ia pemain yang berbeda di atas lapangan, malah sangat berbeda. Ia seperti tukang jagal, membawa belati besar ke sekililng lapangan, siap menebas.

Postur tubuhnya tak mengintimidasi. Dari televisi, pada titik tertentu, Anda bisa khawatir tulangnya akan patah ketika ditabrak bek lawan. Namun entah bagaimana, bek lawan selalu kesulitan menempelkan badannya ke badan Dembele. Pemain kelahiran 15 Mei 1997 tersebut selalu satu langkah lebih cepat dari lawan.

Apakah Dembele memang secepat itu? Ia memang cepat, akselerasinya tinggi. Namun yang sangat berbahaya dari Dembele adalah kemampuan menciptakan jarak dengan bek lawan. Kecepatan, ditunjang kemampuan olah bola yang sangat halus membuat Dembele bisa mengantisipasi gerakan lawan.

Dua kakinya yang panjang dan kurus itu bisa ia gunakan sesuka hati. Kedua kakinya hidup, memberi Dembele segala kebebasan untuk mengubah arah bola. Gerak tipu menggunakan tubuh bagian atas membuat Dembele dengan mudah menipu lawan yang menguntitnya dari belakang. Perubahan arah yang tiba-tiba ini yang membuat Dembele sulit dihentikan.

Perubahan arah juga yang membuat Dembele bisa menemukan senjata mematikan. Namanya fake shot dan sejauh ini sangat efektif.

Teknik ini sebetulnya sangat sederhana, bahkan diajarkan kepada anak-anak SSB di bawah usia 12 tahun. Dasar teknik ini adalah menipu lawan dengan berpura-pura akan menembak bola. Gerak tipuan dibuka dengan Dembele memasang kuda-kuda akan menembak. Ketika lawan terpancing untuk bereaksi, Dembele akan menghentikan ayunan kaki, dan menggeser bola ke sisi berlawanan dari lawan yang sudah tertipu. Supaya lebih mudah, perhatikan video berikut:

Teknik yang sangat sederhana. Namun mengapa senjata yang sederhana ini menjadi sangat efektif? Karena bahasa tubuh dan gerak badan Dembele yang sangat meyakinkan. Gerakannya sangat alami, benar-benar seperti akan menembak gawang.

Teknik ini semakin berbahaya untuk lawan karena dua kaki Dembele yang hidup. Jadi, lawan akan sangat sulit menerka, ke arah mana Dembele akan mengecoh, atau dengan kaki mana ia akan melepas umpan atau tembakan. Ketika sibuk menerka, bek lawan sudah pasti akan dipecundangi karena momen teknik ini keluar hanya dalam sepersekian detik saja.

Selain teknik individu yang sangat berbahaya, kemampuan Dembele bermain di banyak lini yang akan sangat bermanfaat untuk Barcelona. Selain olah bola yang halus dengan teknik tinggi, kecepatan berpikir Dembele juga mengagumkan. Jadi, ketika ia turun ke bawah, misalnya ke lini tengah, Dembele masih bisa menciptakan peluang.

Grafis dari @barcanumbers di atas menjadi gambaran yang paling jelas bahwa jika berkembang dengan sempurna, dana 145 juta euro yang dikeluarkan Barcelona akan terbayar lunas. Dembele akan membuat kerja pemain-pemain menyerang lainnya menjadi lebih ringan. Ia bisa menjemput bola, mengkreasikan peluang, bahkan mencetak gol.

Namun tetap, dasar dari semuanya adalah sinergi antara pelatih, tim, dan Dembele sendiri. Jika Barcelona tak bisa menyatu sebagai sebuah tim, pemain mahal nan berbakat menjadi tak ada nilainya. Jadi, membeli pemain bukan berarti masalah selesai. Masih ada kerja panjang dan melelahkan yang sudah menunggu Valverde dan seluruh awak Barcelona.

Namun yang pasti, di balik matanya yang redup, Dembele menyimpan senjata pembunuh. Jangan mau ditipu wajahnya yang “sederhana” itu.

Author: Yamadipati Seno (@arsenalskitchen)
Koki Arsenal’s Kitchen