Kolom

Ketika Benedikt Höwedes Dilirik Si Nyonya Tua

Mungkin, salah satu kejutan di jendela transfer musim panas kali ini adalah hengkangnya Leonardo Bonucci dari Juventus menuju AC Milan. Menjadi kejutan kerena praktis, proses transfer terjadi begitu cepat. Tak lebih dari tiga hari, Bonucci, bek andalan Si Nyonya Tua, dilego dengan “harga murah” ke rival domestik.

Panasnya transfer Bonucchi mungkin hampir sama dengan kepindahan Neymar Jr., dari Barcelona menuju Paris Saint-Germain (PSG). Kepindahan megabintang dari Brasil tersebut memecahkan rekor pemain termahal di dunia. Namun, bedanya dengan transfer Bonucci, saga transfer Neymar berjalan cukup lama, bahkan hingga saat ini. Untuk situasi ini, kepindahan Bonucci terasa lebih menyentak.

Pun alasan kepindahan Bonucci ke Milan yang membuat Juventini meradang, menjadi bumbu transfer yang mengagetkan ini. Bek asal Italia tersebut dikabarkan bersitegang dengan Massimiliano Allegri, pelatih Juventus. Ketimbang menjadi masalah di kemudian hari, manajemen Bianconeri memutuskan melepas di pemain.

Dan, akhir Agustus ini, memang sudah saatnya Juventus melupakan Bonucci. Membeli bek baru, dengan kualitas dan tingkat pengalaman yang memuaskan tentu sangat dibutukan. Bek baru ini juga harus punya mental untuk bertarung, membantu Juventus mencapai target musim ini. Nampaknya, pilihan tersebut jatuh kepada Benedikt Höwedes.

Sebenarnya, saat ini, Juventus sudah punya empat bek yang cukup berkualitas. Mereka adalah Giorgio Chiellini, Andrea Barzagli, Daniele Rugani, dan Medhi Benatia. Tiga bek senior dan satu bek masa depan.

Komposisi skuat memang sudah cukup baik, di atas kertas tentunya. Duet Chiellini dan Barzagli akan menjadi pilihan utama dalam skema empat bek. Namun, jika bermain dengan tiga bek, maka Allegri hanya akan punya satu bek di bangku cadangan. Jumlah itu terlalu tipis untuk kompetisi yang panjang. Pun Rugani, bek muda itu, tak boleh sendirian menjadi cadangan.

Maka, misi utama Juventus dengan Benedikt Höwedes adalah mendapatkan tanda tangan bek berpengalaman, dengan kualitas yang tak kalah dengan bek tengah yang ada saat ini.

Seputar Höwedes

Nilai pasar Benedikt Höwedes saat ini mencapai 18 juta euro sesuai catatan Transfermarkt. Untuk pemain berusia 29 tahun, harga tersebut sudah cukup masuk akal. Nilai pasar tersebut masih bisa naik, katakanlah, hingga 25 atau 30 juta euro, mengingat status kapten yang saat ini tengah disandang Höwedes.

Schalke tentu akan berusaha mempertahankan kaptennya, terutama ketika kompetisi Bundesliga sudah dimulai. Mencari pengganti Höwedes, dalam waktu yang singkat, tentu bukan kerja yang mudah. Schalke harus berhitung dengan kemungkinan akan gagal mencari pengganti Höwedes karena kompetisi yang sudah dimulai dan fluktuasi harga.

Situasi sulit Schalke ini yang bisa menjadi penghambat bagi Juventus. Secepatnya membeli Höwedes akan membantu Schalke mendapatkan waktu yang cukup untuk mencari pengganti. Kerja cepat, menjadi syarat.

Lantas, pemain seperti apakah pemain dengan tinggi 187 sentimeter tersebut?

Dari sosok Höwedes, Juventus akan mendapatkan pemain dengan setumpuk pengalaman. Ia sudah menjadi kapten di usia 24 tahun. Artinya, selama lima tahun hingga usianya saat ini, Höwedes sudah belajar banyak tentang definisi seorang pemimpin. Sosok pemimpin seperti ini akan sangat menguntungkan untuk Juventus.

Artinya, Höwedes sudah paham bagaimana cara menata diri, bersikap, dan menunjukkan tingkat profesionalitas yang dibutuhkan. Komitmen sebagai kapten bisa dimanfaatkan Juventus.

Yang mengiringi komitmen besar adalah determinasi dan gairahnya untuk selalu tampil baik. Apalagi, musim ini adalah “musim Piala Dunia”. Höwedes sudah merasakan nikmatnya bermain di kompetisi antar-negara paling tinggi. Tentu pastinya, ia tak ingin kehilangan kesempatannya tampil di Rusia 2018 nanti.

Sebagai pemain bertahan, Höwedes bisa bermain di dua posisi, bek tengah dan bek kiri. Meski kaki dominannya adalah kaki kanan, Höwedes cukup bagus ketika bermain di sebelah kiri, seperti yang ia tunjukkan bersama Jerman. Kelebihan ini akan sangat membantu Juventus yang juga membutuhkan seorang bek kiri, menjadi pilihan kedua setelah Alex Sandro.

Sebagai bek tengah, kekuatan fisik Höwedes bisa diandalkan. Tak jarang, ia tak gentar ketika harus bermain sedikit keras ketika mengawal lawan. Stamina yang sangat baik juga mendukung untuk cara bermain menekan pemain secara intensif. Pun, stamina yang baik membantunya bertransformasi sebagai bek kiri yang handal.

Untuk jenis pertandingan dengan intensitas yang tinggi, terutama yang membutuhkan permainan umpan pendek yang cepat, Höwedes bisa dipercaya. Artinya, teknik umpan bek kelahiran Haltern ini sangat baik. Maklum, beberapa bek produksi Jerman cukup bisa dipercaya memainkan bola pendek. Ia memahami bagaiman bermain modern, tanpa melupakan tugasnya sebagai pemain bertahan.

Dari aspek pemain yang sudah dijelaskan, Benedikt Höwedes bisa menjadi pengganti Bonucci untuk jangka pendek. Empat atau lima tahun ke depan, Höwedes bisa dipercaya untuk mendampingi Chiellini dan Barzagli, pun menyalurkan ilmunya untuk Rugani. Sebuah pilihan yang bijak.

Author: Yamadipati Seno (@arsenalskitchen)
Koki Arsenal’s Kitchen