Sepuluh Ringgit atau sekitar 30.000 Rupiah menjadi harga tiket pertandingan sepak bola SEA Games 2017 antara Indonesia berhadapan dengan Vietnam, Selasa lalu. Ini tentu membuat penasaran apakah harga tersebut hanya berlaku untuk pertandingan tersebut yang digelar di Selayang Stadium, Selangor, atau memang panitia penyelenggara menetapkan harga yang sama untuk semua stadion yang menggelar cabang olahraga sepak bola.
Anda bisa membuka laman resmi SEA Games untuk mengecek apakah harga sepuluh Ringgit tersebut berlaku untuk semua pertandingan atau hanya pertandingan tertentu saja. Ternyata nominal tersebut merupakan pukul rata harga tiket menonton pertandingan di ajang SEA Games 2017. Mungkin harga tersebut hanya selama fase grup, dan di partai semifinal dan final, harga bisa naik. Namun kenaikan tersebut biasanya tidak terlalu jauh.
Kembali ke tahun 2011, ketika Indonesia mendapat giliran menjadi tuan rumah pesta olahraga antar negara Asia Tenggara ini. Cabang olahraga sepak bola digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Ternyata harga yang dipasang oleh panitia penyelenggara cukup mengejutkan. Tiket terendah dibanderol dengan harga 150 ribu rupiah. Perbandingan harga tiket sepak bola yang digelar di Indonesia dengan Malaysia cukup drastis. Padahal SEA Games Indonesia digelar enam tahun lalu.
Tentu fakta ini membuat penasaran bagaimana dengan yang terjadi di level klub. Anda bisa membuka laman resmi klub kaya Malaysia, Johor Darul Takzim, untuk mengetahui berapa kisaran harga tiket yang mereka perjual belikan untuk para penggemar mereka. Tertera jelas bahwa harga tiket pertandingan JDT di Liga Super Malaysia adalah 13 Ringgit atau sekitar 40 ribu rupiah. Beberapa tim memang ada yang tiket stadionnya lebih murah dari harga tersebut. Tetapi Anda tahu kan bila tiket pertandingan Persib Bandung harga terendahnya bisa mencapai angka 50 ribu rupiah?
Ada perbedaan harga yang lumayan jauh. Tentu ini mengundang pertanyaan mengapa bisa demikian. Bahkan di level VIP pun ada yang berbeda. Meskipun terkadang harga tiket VIP sebuah pertandingan sepak bola di Malaysia bisa mencapai hingga 100 atau 150 Ringgit. Tetapi banyak fasilitas yang didapatkan. Mulai dari makanan ringan dan minuman gratis selama laga. Kemudian ada parkir dengan menggunakan valet bagi pemegang karcis VIP.
Sementara beberapa dari Anda pun mungkin sudah mengalami. Duduk di kursi VIP di sepak bola Indonesia tidak berarti banyak. Anda tetap kesulitan mendapatkan tempat parkir. Untuk makanan ringan atau minum terkadang Anda mesti membeli dari tukang jualan yang berkeliling. Di mana harganya juga kadang naik ketimbang kita membeli dari luar.
Pertanyaan besar tentunya mengapa bisa demikian? Mengapa ada perbedaan harga yang begitu mencolok ketika menonton pertandingan di Malaysia dengan di Indonesia.
Bisa jadi soal animo penonton yang menjadi alasan utama mengapa harga tiket bisa begitu murah di Malaysia sana. Anda tentu sering mendengar bagaimana tidak terlalu penuhnya tribun di sebuah stadion sepak bola di negara tetangga Indonesia tersebut bahkan ketika pertandingan panas sedang berlangsung. Ini adalah strategi penjualan terbaik agar para penggemar tetap mau datang ke stadion dan mendukung sebuah tim. Langkah yang sama juga sempat dilakukan Borneo FC di kancah Liga 1.
Sementara di Indonesia, budaya sepak bola begitu mengakar dan punya antusiasme yang sangat baik. Tentu ini menjadi ladang keuntungan bagi sebuah klub. Kebanyakan penggemar, termasuk Anda dan saya, rela untuk meronggoh kocek dalam hanya untuk menyaksikan secara langsung tim kesayangan berlaga. Meskipun terkadang harga yang ditawarkan boleh jadi tidak masuk akal. Passion dan kecintaan ini yang belum ada di sepak bola Malaysia sehingga mereka mesti menurunkan harga tiket agar penonton tetap datang ke stadion.
Karena ketika berbicara soal kualitas, stadion-stadion di Malaysia sana tidak jauh lebih bagus ketimbang Indonesia. Beberapa bahkan memiliki kualitas lapangan yang tidak lebih baik. Mungkin hanya soal kerapihan dan kebersihan saja yang membuat stadion-stadion di kedua negara ini terlihat berbeda.
Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia