Nasional Bola

Sidrap United: Klub Liga 3 dengan Bus Bintang Lima

Provinsi Sulawesi Selatan di sepak bola nasional selama ini identik dengan klub tertua di Indonesia, PSM Makassar. Akan tetapi, ketenaran Juku Eja saat ini tampaknya mulai tersaingi dari sesama tim asal Sulawesi Selatan, Sidrap United, klub asal Kabupaten Sidenreng Rappang.

Ada apa dengan Sidrap United? Apa yang membuatnya bisa menyaingi Wiljan Pluim dan kawan-kawan?

Klub yang berjuluk Laskar Ganggawa ini memang hanya bermain di Liga 3. Materi pemainnya sudah tentu sangat jauh dengan yang dimiliki Robert René Alberts. Namun, ada satu hal yang membuat kesebelasan berbaju hitam-oranye ini menjadi perhatian para pencinta sepak bola nasional, yaitu bus resmi mereka.

Untuk klub yang berpartisipasi di kasta bawah sepak bola Indonesia, bus milik Sidrap United terhitung sangat mewah, bahkan kelasnya tidak kalah dengan bus milik klub-klub Liga 1 seperti Persib Bandung, Persija Jakarta, Madura United, atau Pusamania Borneo FC.

https://www.instagram.com/p/BX5Kl8EgT7m/

Bus berjenis Mercedes-Benz tipe MB-0 500 R 1836 ini memiliki panjang 12 meter, lebar 2,5 meter, tinggi 3,7 meter, serta berkapasitas 44 kursi. Gedung RMS Center di Jalan Abu Bakar, Sidrap, menjadi tempat perkenalan bus mewah ini pada Kamis (17/8) lalu.

Layaknya bus resmi klub yang mencerminkan warna khas kesebelasan tersebut, bus bernomor polis H 9906 XY ini didominasi warna hitam-oranye sesuai kostum kandang Laskar Ganggawa, disertai logo klub di kedua sisi bus.

Bus ini merupakan pemberian langsung dari Bupati Sidrap, Rusdi Masse. Pria yang telah menjabat di dua periode ini berharap agar bus baru tersebut dapat semakin meningkatkan motivasi para pemain saat bertanding agar dapat berujung pada prestasi yang membanggakan.

Bak gayung bersambut, performa Sidrap United memang tengah menanjak saat ini. Bermain di Liga 3 Zona Sulawesi Selatan, Miswar, Akbar, Zulfikar dan kolega berhasil memuncaki klasemen Grup C dengan raihan poin sempurna. Dari tiga laga, semua dilalui dengan kemenangan dan hanya sekali kemasukan.

Di laga pertama, Gasis Soppeng dibabat empat gol tanpa balas, kemudian tuan rumah Perspin Pinrang dipaksa bertekuk lutut dengan skor tipis 2-1, dan diakhiri dengan menaklukkan Persilutim Luwu Timur 3-0. Dengan hasil ini, Sidrap United berhak lolos ke babak 8 besar dan diharapkan dapat promosi ke Liga 2 musim depan.

Sistem yang dianut Liga 3 adalah home tournament, di mana kandang Perspin Pinrang, Stadion Bau Massepe, terpilih sebagai tempat digelarnya laga Grup C di Zona Sulawesi Selatan.

Sudah jadi tradisi

Usut punya usut, ternyata penggunaan bus resmi sebagai moda transportasi tim Sidrap United sudah dilakukan sejak Piala Habibie 2015 lalu. Di turnamen antarklub kabupaten atau kota se-Sulawesi Selatan itu, Sidrap United memakai bus berwarna pink dengan gambar bola raksasa dan logo RMS Community.

Meski saat itu desainnya terkesan terlalu ramai dengan warna yang sangat mencolok, namun bus lama Sidrap United menjadi daya tarik tersendiri di Pare-Pare, tempat digelarnya ajang tersebut. Beberapa orang menyamakan bus milik Laskar Ganggawa dengan bus Bayern München, merujuk pada lingkaran besar (berbentuk bola di bus Sidrap dan berupa logo klub di bus Bayern) yang terdapat di sisi badan bus.

Sidrap United dengan bus mewahnya telah membuktikan pada kita semua, bahwa untuk mengharumkan nama kota atau kabupaten di pentas sepak bola nasional, tidak harus dengan tim yang bertabur bintang atau bergelimang prestasi. Cara unik dan kreatif seperti ini juga dapat ditempuh guna meningkatkan popularitas selain bertujuan untuk memompa motivasi para pemain.

Jika suatu saat nanti Sidrap United dapat mentas di Liga 1 dan beradu desain bus dengan klub-klub elite kasta tertinggi sepak bola Indonesia, pemandangan ala liga-liga top Eropa ini tentu akan sangat menarik, bukan?

Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.