Eropa Lainnya

Yuri Zhirkov, Dua Kali Lolos dari Maut Hingga Jadi Pemain Termahal Rusia

Kolaborasi Rusia di Chelsea seiring akuisisi oleh Roman Abramovich memasuki tahap baru saat Yuri Valentinovich Zhirkov tiba di Stamford Bridge, Juli 2009. Tak hanya berstatus kontingen ketiga Rusia di The Blues setelah Dmitri Kharin dan Alexey Smertin, dirinya juga mencatatkan rekor sensasional. Didatangkan dari CSKA Moskow dengan dana 18,9 juta paun, Zhirkov dinobatkan sebagai pesepak bola Rusia dengan nilai transfer tertinggi sepanjang masa hingga saat ini.

Dua gelar Liga Rusia dan jadi salah satu pahlawan CSKA saat merengkuh trofi Piala UEFA 2005, membuat Zhirkov dirasa layak membela Chelsea. Belum lagi penampilan istimewanya ketika membawa Rusia secara mengejutkan melaju hingga semifinal Piala Eropa 2008. Ramalan itu terus menguat lewat gol ke gawang AC Milan pada laga debutnya bersama The Blues. Sayangnya, momen indah Zhirkov bersama klub asal London itu tak bertahan lama.

Cedera lutut membuat pemain yang beroperasi di sisi kiri itu harus menunda debut kompetitifnya hingga September 2009. Zhirkov tercatat baru menjalani laga perdana di Liga Primer Inggris, tiga bulan setelahnya saat menggantikan Joe Cole pada pertandingan kontra West Ham United. Kendati demikian, pemain yang hari ini tepat berusia 33 tahun itu cukup berjasa membawa Chelsea merengkuh double winners dengan mengawinkan titel liga dan Piala FA pada musim perdananya di Inggris.

Kehadiran manajer anyar, Andre Villas-Boas, membuat Zhirkov harus angkat kaki setelah dua musim menetap di Stamford Bridge. Dia memilih hijrah ke klub kaya baru kala itu, Anzhi Makhachkala, dengan nilai transfer yang masih tergolong besar, 13,5 juta paun atau cuma terpaut dua juta dari pemegang rekor kedua, Roman Pavlyuchenko ketika ke Tottenham Hotspur, atau Andrei Arshavin kala didatangkan Arsenal. Meski tergolong singkat, periode karier Zhirkov di Chelsea tetap menarik untuk disimak jika mengingat perjuangannya yang cukup mengharukan sebagai pemain sepak bola.

Absen latihan demi bercocok tanam

Zhirkov menghabiskan masa mudanya di Tambov, sekitar 480 kilometer dari Moskow, dengan cukup memprihatinkan. Diberitakan Daily Mail, keluarganya acap kesulitan memenuhi kebutuhan pokok dan akhirnya membuat Zhirkov sering absen latihan sepanjang musim panas demi membantu keluarganya bercocok tanam.

Namun itu tak membuatnya menyerah dalam menggapai cita-cita dan itu dimulai saat seorang pelatih, Valery Sharapov, merekrutnya hingga melakoni debut profesional bersama tim Spartak Tambov.

Awal tahun 2004, Zhirkov diboyong CSKA dan langsung menyabet trofi pada laga perdananya ketika menang atas Spartak Moskow di ajang Piala Super Rusia. Beberapa pihak menyebut, pemain dengan rambut ikal ini kerap menyajikan permainan lebih menarik ketika tampil di kompetisi Eropa. Bahkan, golnya ke gawang Hamburger SV pada Liga Champions Eropa 2006/2007 ditahbiskan sebagai lesakkan terbaik sepanjang turnamen.

Kendati terlihat kalem, Zhirkov sebenarnya punya sisi liar yang sempat nyaris merenggut nyawanya. Tercatat dirinya lolos dalam dua insiden maut di jalan raya. Pertama terjadi pada 2005 saat dirinya mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi dan akhirnya menabrak tiang. Beruntung sistem kantong udara menyelamatkannya dari cedera yang lebih parah. Tiga tahun berselang, insiden kecelakaan kembali menimpanya saat berada di Kaliningrad dan lagi-lagi, tak mengalami masalah serius.

Zhirkov yang sudah kembali ke Rusia, tercatat sudah beberapa kali berganti klub. Setelah hanya dua musim di Anzhi, pemain kelahiran 20 Agustus 1983 itu sempat tiga tahun membela Dinamo Moskow. Awal tahun ini, Zhirkov pindah ke Zenit St. Petersburg setelah kedua klub melakukan kesepakatan enam bulan sebelumnya. Kini pada usianya yang sudah menginjak 33 tahun, Zhirkov diprediksi masih bakal jadi andalan timnas Rusia saat menggelar Piala Dunia 2018 di negara sendiri.

с днем рождения, Ю́рий Валенти́нович Жирко́в!

S dnyom rozhdeniya, Yuri Valentinovich Zhirkov!

Author: Perdana Nugroho
Penulis bisa ditemui di akun Twitter @harnugroho