Frasa “but can they do it in a rainy night in Stoke?” menjadi frasa yang tepat untuk menggambarkan Stoke City. Frasa ini dipopulerkan oleh duo pundit terkenal, Richard Keys dan Andy Gray di tahun 2010, yang kala itu sedang membahas bagaimana pemain sekelas Lionel Messi akan kesulitan untuk bermain melawan Stoke di kandangnya.
Namun, frasa ini tentu dapat diterapkan ke pemain-pemain Stoke sendiri. Tentu tidak semua pemain, melainkan mereka-mereka yang sebelumnya menghabiskan masa mudanya di klub-klub besar Eropa. Klub-klub besar Eropa tentu bermain dengan cara yang jauh berbeda dengan gaya main Stoke yang sangat mengandalkan fisik alih-alih teknik.
Bagi para eks wonderkids ini, tentunya tak pernah terpikirkan bahwa mereka akan berlabuh ke klub seperti Stoke City. Begitu pun dengan suporter Stoke City, adalah sebuah ketidakbiasaan melihat pemain-pemain dengan teknik tinggi bermain di klub mereka. Lalu, bagaimana dengan nasib eks-eks wonderkids ini? Tentu ada yang bernasib baik, namun tak sedikit juga yang gagal bersama Stoke City.
Bojan Krkic
Bojan adalah salah satu dari sekian eks Barcelona yang bermain di Stoke City. Pemain yang dulu digadang-gadang sebagai ujung tombak masa depan Barcelona, tampak tidak berhasil memenuhi harapan yang dibebankan padanya dulu.
Setelah sempat bermain di Italia bersama AS Roma dan AC Milan, dan Belanda bersama Ajax, Bojan akhirnya berlabuh ke Stoke City di tahun 2015. Performa Bojan bersama Stoke mencapai puncaknya di musim keduanya bersama Stoke, di tahun 2016, ketika ia mampu mencetak tujuh gol dan menciptakan satu asis di liga.
Di musim berikutnya, Bojan sempat dipinjamkan ke Jerman, ke klub Mainz 05, setelah gagal mendapatkan menit bermain selama awal paruh musim 2016/2017. Bojan hanya bertahan selama setengah musim di Mainz 05, dan kini kembali membela Stoke City. Rapor Bojan sebagai eks wonderkid yang bermain di Stoke City terhitung biasa saja, tidak buruk, namun tidak istimewa. Bagi pemain yang ditanggal 28 bulan ini akan berusia 27 tahun ini, sepertinya harus menerima kenyataan bahwa ia sudah tidak bisa lagi memenuhi ekspektasi yang diberikan padanya saat masih bermain bagi Barcelona.