Pikiran Julian Draxler saat ini bisa jadi sedang berkecamuk. Kesal, bingung, dan mungkin sedih bercampur-aduk jadi satu. Bagaimana tidak, Draxler secara halus diusir oleh pelatihnya sendiri, Unai Emery, yang mengatakan bahwa dirinya adalah surplus bagi skuat Paris Saint-Germain (PSG) saat ini setelah kedatangan Neymar dan mungkin direkrutnya Kylian Mbappe dari Monaco.
Hal yang membuat Draxler bertanya-tanya adalah, kehadirannya di PSG hanya berlangsung selama setengah musim setelah dibeli dari Wolfsburg pada bulan Januari lalu, dan performanya pun terhitung bagus. Dalam 17 pertandingan di liga, Draxler mampu membukukan empat gol dan satu asis. Tidak hanya itu, berperan sebagai kapten tim, Draxler berhasil memimpin Jerman menjuarai Piala Konfederasi di bulan Juli lalu. Draxler mungkin berpikir, kalau ia akhirnya bisa memiliki karier yang lama di satu klub, setelah sebelumnya di Wolfsburg ia juga hanya bertahan selama satu setengah musim.
Namun, sudah saatnya bagi pemain berusia 23 tahun itu untuk mencari perhentian selanjutnya. Kata mencari sebenarnya tidak tepat, karena Draxler lah sejatinya yang dicari oleh klub-klub. Pemain muda dengan kemampuan dan pengalaman yang tinggi seperti Draxler tentu dibutuhkan oleh hampir semua klub papan atas Eropa.
Walaupun demikian, Draxler harus berhati-hati untuk menunjuk klub selanjutnya demi memastikan ia menjadi pemain inti, mengingat tahun depan adalah tahun Piala Dunia dan Draxler butuh bermain secara regular untuk mendapat jaminan masuk ke timnas Jerman. Untuk itu, mari menilai klub-klub mana saja yang sekiranya cocok bagi Draxler.