Harry Kane
Saat GW 1 dimulai, dirinya dimiliki oleh 1.473.220 manajer atau lebih dari 30 persen total pemain FPL. Namun, setelah hanya menyumbangkan 1 poin akibat terkena kartu kuning dan gagal mencetak gol saat menghadapi Newcastle United, jumlah pemiliknya pun terus merosot sebanyak 6,7 persen hingga artikel ini ditulis.
Padahal, jika dilihat secara statistik ataupun pertandingannya langsung, penampilan top skor Liga Primer dua tahun beruntun ini tidak buruk-buruk amat. Enam tembakan yang dilepaskannya pekan kemarin merupakan yang tertinggi di antara pemain-pemain lain untuk GW 1. Bahkan, dirinya pun sempat mencetak gol di akhir-akhir pertandingan, namun harus dianulir karena offside.
Tak ayal, kutukan bulan Agustus pada Kane pun kembali menyeruak. Sepanjang kariernya di Liga Inggris, dirinya memang belum pernah mencetak gol selama bulan Agustus.
Menghadapi Chelsea pekan besok, Kane memiliki kesempatan untuk mematahkan kutukan tersebut. Salah satunya karena pertahanan Chelsea sudah dipastikan tidak akan diperkuat Gary Cahill yang harus menjalani larangan pertandingan selama 3 pekan.
Selain itu, faktor bermain di kandang juga sangat mendukung Kane. Seperti yang kita tahu musim lalu, Tottenham Hotspur merupakan tim kedua yang paling produktif di kandang dan 59 persen gol yang dicetak Kane musim lalu berasal dari sana.
Memang ada perdebatan bahwa kandang yang digunakan musim ini (Wembley) berbeda dengan musim lalu (White Hart Lane) dan juga catatan bermain mereka sebelumnya di Wembley yang tidak begitu istimewa (3 menang, 1 seri, 6 kalah). Namun, perbedaan kompetisi dan atmosfer pendukung tuan rumah yang tetap sama tentunya bisa menjadi pembeda petualangan Tottenham di Wembley musim ini.