Dunia Asia

SEA Games 2017: Meraba Peta Kekuatan di Grup A

Sekurangnya satu bulan yang lalu, panitia penyelenggara South East Asia (SEA) Games telah merilis hasil pembagian grup untuk cabang olahraga sepak bola. Sebelas negara yang berpartisipasi dibagi ke dalam dua grup. Grup A dihuni oleh lima negara sementara Grup B diisi oleh enam tim.

Tim nasional Indonesia bisa dikatakan cukup ‘sial’ karena harus tergabung di Grup B bersama negara-negara tangguh seperti Filipina, Thailand, Vietnam, serta dua negara yang berpotensi menyulitkan, Kamboja dan Timor Leste. Tiga negara yang disebut pertama bahkan telah dikenal sebagai tim yang sulit ditaklukkan oleh Indonesia, khususnya dalam kurun lima tahun terakhir. Ketiganya pun didapuk sebagai kandidat peraih medali emas di SEA Games 2017 kali ini via cabang sepak bola.

Situasi ini sendiri memicu kritik pedas dari pencinta sepak bola nasional yang menyebut bahwa pihak tuan rumah, dalam hal ini Malaysia, telah melakukan kecurangan dalam proses undian.

Pasalnya, tim Harimau Malaya hanya berada di Grup A bareng Laos, Myanmar, Singapura dan Brunei, yang di atas kertas bisa dikalahkan anak asuh Ong Kim Swee. Publik lantas berasumsi jika Malaysia pasti takkan kesulitan untuk mengangkangi semua rivalnya itu sekaligus mempermudah jalan mereka ke babak selanjutnya demi menggondol emas.

Tapi, akankah Malaysia melenggang semulus itu? Jangan buru-buru menganggukkan kepala, Tribes. Karena persaingan di Grup A juga bisa berlangsung amat ketat. Terlebih, hanya dua tim yang bisa lolos ke babak semifinal.

Persiapan akhir timnas Brunei. Kredit: BruSports

Brunei dan Laos

Dari semua tim yang menghuni Grup A, nama Brunei dan Laos, tanpa bermaksud merendahkan, bisa dikerucutkan sebagai yang paling lemah. Sejumlah pembenahan yang dilakukan oleh federasi sepak bola dari kedua negara ini belum menunjukkan hasil yang maksimal guna mengangkat performa. Tak heran apabila kemampuan Brunei dan Laos, sampai saat ini masih di bawah negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Dari keduanya pula tim-tim seperti Malaysia, Myanmar dan Singapura bisa mengeruk poin sekaligus menabung gol. Hal ini wajib dilakukan sebagai antisipasi jika ketiga tim itu memiliki poin yang sama dan perkara lolos atau tidak ke babak semifinal mesti ditentukan lewat selisih gol.

Walau begitu, memandang remeh Brunei dan Laos juga tidak dapat dibenarkan karena akibatnya bisa fatal untuk ketiga tim unggulan di Grup A tersebut. Sekali saja lengah, kans meraup angka penuh dan mencetak gol sebanyak-banyaknya juga bisa musnah begitu saja sebab Brunei dan Laos justru sanggup mencuri poin.

Previous
Page 1 / 4