Ternyata bukan Neymar yang mencuri perhatian di pekan-pekan awal Ligue 1 Prancis. Di saat pemain termahal dunia itu belum bisa memperkuat Paris Saint Germain, sorotan mengarah ke Mariano Diaz, striker Olympique Lyonnais yang baru didatangkan dari Real Madrid.
Mariano mencetak tiga gol dalam dua pertandingan awal Lyon di Ligue 1. Pada pekan kedua di kandang Rennes, pemain kelahiran 1 Agustus 1993 ini mencetak gol kedua yang memantapkan keunggulan Lyon dengan skor 2-1. Di pekan sebelumnya, ia membuat para pendukung Lyon bersorak dengan dua golnya ke gawang Strasbourg.
Klub berjulukan Les Gones ini mendatangkan Mariano dengan mahar 8 juta Euro untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Alexandre Lacazette. Seperti kita ketahui, Lacazette memilih untuk menerima tawaran Arsenal di Liga Inggris, sehingga Lyon harus mendatangkan penyerang baru untuk menemani Memphis Depay di lini depan.
Para pendukung Lyon sempat dilanda keraguan ketika manajemen klub mereka menjatuhkan pilihan kepada Mariano. Padahal, pemain yang lahir dan besar di wilayah Catalunya ini belum teruji benar selama memperkuat Real Madrid. Pada musim 2016/2017 lalu, Mariano baru dipromosikan ke tim utama Los Blancos setelah empat tahun memperkuat Real Madrid B.
Pemain bertinggi badan 182 cm ini harus puas dengan lebih banyak duduk di bangku cadangan ketika anak-anak asuh Zinedine Zidane sukses meraih gelar ganda Liga Spanyol dan Liga Champions Eropa. Ia hanya diturunkan delapan kali dengan catatan satu gol di La Liga.
Namun, Mariano sempat tampil hebat di ajang Copa del Rey musim 2016/2017 lalu. Di babak 32 besar, Real Madrid ditantang klub lemah Cultural Leonesa. Zidane menyimpan pemain-pemain inti Los Blancos dan memberi Mariano kesempatan untuk menjadi starter. Sang pemain membalas kepercayaan itu dengan mencetak empat gol dalam dua pertandingan.
Pada pertandingan pertama, Mariano membuka skor pada pertandingan yang berakhir 7-1 utuk keunggulan Los Blancos. Ia lalu menggila di pertandingan kedua yang berakhir dengan skor 6-1. Trigol yang dicetaknya menegaskan bahwa ia sebenarnya sudah siap untuk bermain lebih banyak lagi di level tertinggi.
Lyon sepertinya sudah mengamati dengan jeli pemain keturunan Republik Dominika ini. Mariano memang mengukir catatan hebat selama memperkuat Castilla (Real Madrid B). Selama kurun waktu 2014 hingga 2016, ia mengobrak-abrik Segunda Division B (kasta ketiga Spanyol) dengan mencetak 32 gol dari 44 pertandingan.
Setelah bergabung dengan anak-anak asuhan Bruno Genesio, awalnya terlihat berat bagi Mariano untuk bersaing di lini depan. Selain Depay, Lyon masih memiliki pemain nasional Prancis Nabil Fekir dan mantan pemain Ajax, Bertrand Traore. Uniknya, Genesio justru mengkombinasikan keempat penyerang berbahaya ini dalam satu tim.
Dalam dua pertandingan pertama Ligue 1, Lyon memasang formasi 4-2-3-1 dengan memercayakan posisi ujung tombak kepada Mariano. Bagusnya, Fekir, Traore dan Depay menopang kinerja sang striker dari lini kedua. Selain tiga gol yang dicetak Mariano, dua gol disumbangkan oleh Fekir dan satu sisanya oleh Depay. Ini membuktikan bahwa lini depan Lyon untuk musim 2017/2018 akan sangat berbahaya.
Khusus untuk Mariano, musim ini akan menjadi pembuktian dirinya. Konon, kontrak pembelian sang pemain dari Real Madrid mengandung opsi buy-back. Itu berarti jika Mariano tampil menawan musim ini, bukan tak mungkin suatu saat ia akan kembali ke kota Madrid.
Author: Mahir Pradana (@maheeeR)