Eropa Inggris

Ode bagi Alex Oxlade-Chamberlain: Jack of All Trades milik Arsenal

Perubahan skema tiga bek Arsenal dan transformasi Chamberlain

Chamberlain sepertinya memang diplot oleh Wenger menjadi pemain yang versatile, pemain yang serbabisa. Kini, ia tidak benar-benar memiliki posisi asli di lapangan. Dalam skema baru Arsenal yang memakai tiga bek tengah, Chamberlain diplot sebagai wingback kanan. Di posisi itu, Chamberlain, secara tak terduga, mampu bersinar.

Siapa yang menduga bahwa Chambo memiliki kemampuan bertahan yang baik? Ia mampu menekel dengan tepat waktu dan dengan kecepatan yang ia punya, ia mampu untuk menutup lubang di posisinya dengan cepat. Sisi penyerangannya juga ia asah dengan efektif, walaupun lagi-lagi, masalah pengambilan keputusannya kerap kali merugikan timnya.

Namun, Chamberlain mampu melaksanakan tugas barunya dengan baik, bahkan mampu menggeser Hector Bellerin yang berposisi natural di posisi ini. Walaupun begitu, eksperimen Wenger terhadap Chamberlain tak berhenti sampai di sini.

Sejak awal pramusim Arsenal musim ini, Chamberlain beberapa kali dicoba untuk bermain di sisi kiri lapangan. Memang, Chamberlain sebelumnya juga pernah bermain sebagai sayap kiri, sebagai inverted winger. Namun, kini ia dicoba untuk menempati posisi wingback kiri, posisi yang sebetulnya cukup ekstrem untuk dihuni oleh pemain yang menggunakan kaki kanan sebagai kaki utamanya.

Meskipun begitu, Chamberlain tidak mengecewakan eksperimen pelatihnya. Ia tampil cukup solid, walaupun mungkin sedikit kikuk. Eksperimen ini berujung pada dipasangnya Chamberlain sebagai wingback kiri ketika melawan Leicester City di laga awal Liga Inggris yang berakhir dramatis dini hari tadi (12/8).

Chamberlain mampu tampil dengan baik, bahkan diganjar sebagai pemain terbaik versi WhoScored. Kontribusi defensif Chamberlain di laga itu memang mengejutkan. Ia tampil lebih solid dibandingkan Bellerin, yang menempati posisi aslinya, wingback kanan, dan mampu meredam pemain sekelas Riyad Mahrez yang menjadi lawannya di sisi kiri pertahanan Arsenal.

Walaupun pada akhirnya ia digeser kembali ke sisi kanan saat Arsenal tertinggal, Chamberlain tidak kaget dan tetap tampil dengan stabil. Tak jarang juga ia melakukan dribel menusuk yang merepotkan bek sayap Leicester. Ia juga rajin untuk melepas tembakan-tembakan jarak jauh yang beberapa kali memaksa Kasper Schmeichel untuk melakukan penyelamatan. Bagaimana mungkin ia mampu melakukan begitu banyak hal, mulai dari bertahan, penetrasi ke flank lawan, melepas umpan silang, dan menendang dari jarak jauh dalam satu game?

Chamberlain sepertinya kini mematenkan predikatnya sebagai pemain serbabisa. Kemampuan-kemampuannya yang mencakup banyak hal, adalah buah dari kerja kerasnya dan tak pernahnya ia mengeluh walaupun posisinya terus menerus diubah oleh Wenger. Hasilnya, ia mampu melakukan mulai dari bertahan, hingga melakukan penyelesaian di satu laga.

Memang, semua kemampuannya tidak terhitung spesial, namun memang begitu bukan karier Chamberlain selama ini? Tidak ada yang spesial-spesial betul darinya, namun ia mampu melakukan semua hal dengan mumpuni. Tidak ada satu posisi yang tetap baginya, karena ia mampu menempati begitu banyak posisi dengan baik. Alex Oxlade-Chamberlain adalah jack of all trades bagi Arsenal dan Arsene Wenger.

Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket