”Egy Maulana Vikri, masih Egy, meliuk-liuk dia di pertahanan lawan. Sepakan kaki kiri, dan goooooool!”
“Persib Bandung berusaha menyamakan angka. Bola daerah langsung, Beckham Nugraha sendirian, berhadapan langsung dengan kiper. Dilewatinya, dan goooool!.”
Bisa jadi itu adalah hal yang akan diucapakan oleh komentator di masa mendatang. Bersiaplah, karena sepak bola Indonesia bisa jadi akan memiliki rivalitas seru layaknya Lionel Messi yang beradu dengan Cristiano Ronaldo. Dalam beberapa tahun mendatang, bisa jadi publik sepak bola Indonesia akan disuguhkan pertarungan antara Beckham Putra Nugraha dengan Egy Maulana Vikri.
Kancah sepak bola nasional memang terlebih dahulu mengenal nama Egy Maulana Vikri yang tampil luar biasa bersama Persab Brebes dan meraih Piala Soeratin tahun 2016 lalu. Egy yang lahir di Medan, 7 Agustus 2000 ini, kemudian disertakan Indra Sjafri ke Timnas U-19 yang berlaga di Turnamen Toulon pada pertengahan tahun 2017 ini. Hebatnya lagi, Egy meraih Jouer Revelation Trophee yang merupakan penghargaan bagi pemain-pemain berpengaruh untuk tim yang dibela sepanjang turnamen.
Sementara Beckham Putra Nugraha, mungkin saat ini lebih banyak dikenal oleh publik sepak bola Jawa Barat terutama bagi warga kota Bandung. Ia merupakan adik kandung dari gelandang Persib, Gian Zola. Piala Menpora tahun 2016 menjadi ajang perkenalannya kepada sepak bola nasional. Pemain kelahiran 29 Oktober 2001 ini menyabet gelar pemain terbaik sekaligus pencetak gol terbanyak. Kini, ia sedang mencoba merajut karier bersama tim usia muda Persib Bandung.
Anda boleh berdiskusi (berdebat) dengan saya soal ini karena keduanya memang sama-sama bermain di lini serang. Tetapi yang pasti, Egy merupakan penjelmaan dari seorang Leo Messi. Dengan gaya menggiring bola dan tentunya kaki kirinya yang dahsyat. Sementara itu, meskipun namanya terinspirasi dari legenda Manchester United yang lain, Beckham punya banyak kesamaan dengan Cristiano. Ia cepat, kaki kiri dan kanan sama baiknya, serta insting gol yang luar biasa.
Entah berapa tahun lagi keduanya akan bertemu dan bertarung di lapangan dalam level sepak bola profesional. Harapan besarnya tentu mereka bisa dengan “selamat” melewati fase usia muda mereka dan terus melaju hingga level yang lebih baik. Karena banyak sekali cerita soal pemain yang di usia mudanya begitu berbakat, tetapi justru kariernya tidak begitu baik.
Pertarungan antara Egy dan Beckham di masa mendatang dipastikan akan menjadi suatu fenomena. Karena kancah sepak bola Indonesia sendiri minim terjadi rivalitas dalam level personal karena mengatasnamakan kesatuan dan keutuhan bangsa.
Di era klasik, ada nama Ricky Yacobi dan Ajat Sudrajat. Sayang, persaingan ini tidak terlalu menghangat karena Ricky lebih dominan di level timnas ketimbang Ajat. Di era Bambang Pamungkas pun sama. Ia justru sangat akrab dengan saingan-saingannya seperti Kurniawan Dwi Yulianto atau Budi Sudarsono.
Tetapi kembali lagi, masa depan tidak ada yang tahu. Tentu menarik sekali seandainya sepak bola Indonesia memiliki rivalitas kompetitif seperti yang terjadi antara Messi dan Ronaldo. Sebuah rivalitas untuk menjadi yang terbaik.
Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia