Potensi Etihad Campus
Ketika mengambil alih Manchester City pada tahun 2008, salah satu yang Sheikh Mansour lakukan adalah merekrut Mark Allen sebagai Direktur Akademi. Proyeksi yang mereka tetapkan di Etihad Campus adalah dalam 10 tahun, pemain muda yang mereka produksi, langsung bisa digunakan pelatih tim utama.
Dan tahun depan, 2018, tepat proyeksi tersebut mencapai deadline. Dan hebatnya lagi, di tahun ke-9 ini, Etihad Campus sudah menelurkan beberapa pemain akademi siap pakai. Seperti yang saya sebutkan di atas, City punya anak-anak muda potensial dalam diri Ed Francis, Jadon Sancho, Brahim Diaz, Tosin Adarabioyo dan Phil Folden.
Salah satu kurikulum yang diterapkan secara intensif adalah membangun ketenangan pemain akademi. Hal ini secara khusus ditekankan oleh Mark Allen. Direktur Akademi yang didapuk sehak tahun 2008 ini menegaskan bahwa ketenangan membantu pemain muda nyaman dengan bola. Tidak panik dan bisa mengeluarkan kemampuannya.
Ketenangan juga membantu pemain memindai situasi, mengukurnya dengan akurat. Membiasakan pemain berpikir dengan cepat juga membantu mereka membangun mental. Karena pada akhirnya, selain pemahaman taktik, semua pembelajaran mengerucut kepada kesiapan di pemain menyambut panggung yang sebenarnya.
Dan hasilnya memang konkret. Manchester City U-18 tiga kali mencapai final FA Youth Cup, pada tahun 2015, 2016 dan 2017. Akademi City memberi si pemain sebuah fondasi dan kesempatan sekali dalam seumur hidup untuk bermimpi besar. Dan hasil akhir tentu diserahkan kepada masing-masing individu.
Dengan mesin produksi pemain muda yang berjalan dengan sempurna, masa depan City seharusnya cerah. Secerah langit biru muda di atas Etihad Stadium.
Author: Yamadipati Seno (@arsenalskitchen)
Koki Arsenal’s Kitchen