Nasional Bola

Fakta Ironis Penantian Jersey Baru Timnas Indonesia

Rizky Pora, saat berlaga di Piala AFF 2014.

2017 tanpa seragam baru

Seiring berjalannya waktu, pergantian tahun 2017 disambut dengan harapan adanya kostum anyar timnas Indonesia. Kegembiraan didasarkan oleh pernyataan Direktur Hubungan Internasional dan Media PSSI, Hanif Thamrin, pada awal Maret tahun ini. Wacana jersey baru bertepatan dengan rencana keikutsertaan timnas Indonesia U-22 pada ajang Islamic Solidarity Games 2017 di Azerbaijan, Mei 2017.

“Kami masih negosiasi dengan Nike. Jika nanti lanjut kerja sama, kami akan umumkan nilai dan durasi kontraknya. Andai sepakat, kami akan mengenakan jersey baru itu di Azerbaijan. Itu turnamen resmi, masa kita tidak pakai model baru?” ujar Hanif, seperti dilansir Superball. Pada kesempatan yang sama, dia juga membuka keran kerja sama dengan apparel lain andai negosiasi dengan Nike mandek.

Sayangnya lagi-lagi harapan hanya tinggal harapan. Tim asuhan Luis Milla batal tampil di ajang tersebut dan jersey baru yang terus dinantikan tak kunjung hadir. Kini jelang keikutsertaan di SEA Games 2017, hampir pastinya timnas Indonesia tetap menggunakan kostum lama diperkuat lewat pernyataan Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi. Jawaban yang dilontarkan malah terkesan unik.

“Kita yang tidak meminta jersey baru kepada Nike. Kalau minta, pasti dikasih. Indonesia ini masih kurang dalam mencari pemain, jadi kita fokus di sana, masalah jersey nanti saja,” ulas Edy, kepada Tribunnews, awal Juli 2017 lalu. Pernyataan ini jadi menarik karena sebagai sponsor apparel yang menyatakan masih memiliki kontrak dengan sebuah tim, agak janggal jika memilih tak meluncurkan jersey terbaru. Mengingat biasanya hal itu jadi siklus dan tentu berujung pada penjualan merchandise, yang merupakan salah satu sumber pemasukan terbesar.

Pada akhirnya, kehadiran kostum terbaru timnas Indonesia tetap akan jadi misteri untuk sementara waktu. Kecuali PSSI secara mengejutkan melakukan kesepakatan anyar dan meluncurkan jersey skuat Garuda. Pasalnya, penyegaran baik teknis maupun non-teknis, punya pengaruh masing-masing bagi para pemain tim nasional. Sembari menunggu, selama Garuda masih ada di dada para pemain, dukungan untuk timnas Indonesia akan selalu digelorakan.

Author: Perdana Nugroho
Penulis bisa ditemui di akun Twitter @harnugroho