Uang Liga Champions
Saat ini, keadaan finansial Milan mungkin berada di titik yang masih terhitung sehat. Suntikan dana segar dari Cina, serta penjualan beberapa pemain yang bergaji mahal menyeimbangkan pengeluaran Milan yang gila-gilaan. Namun, bukan berarti kondisi finansial Milan aman. Milan harus menyeimbangkan antara pemasukan yang mereka dapatkan dengan pengeluaran yang telah mereka lakukan demi menghindari benturan dengan Financial Fair Play (FFP).
Dari segi finansial, berpartisipasi di Liga Champions amatlah menguntungkan. Pemasukan satu klub dapat meningkat drastis apabila mampu masuk ke fase grup. Berdasarkan data tahun lalu, bagi klub yang berlaga di fase grup Liga Champions mendapat uang sebesar 12,7 juta euro. Uang ini ditambah dengan bonus sebesar 1,5 juta euro apabila mendapat 3 poin dan 500 ribu euro apabila mendapat hasil imbang. Hanya dengan berlaga di fase grup, Milan mampu mendapat tambahan uang sekitar 15-20 juta euro.
Apabila Milan mampu lolos ke fase knockout, tentu uang yang didapat lebih banyak lagi. Namun, tentu tidak hanya itu saja yang bisa didapat Milan. Peserta Liga Champions mendapat bagian keuntungan besar dari segi pembagian hak siar Liga Champions atau singkatnya dari uang yang beredar dari pasar. Milan mampu mendapat tambahan setidaknya 20 juta euro lagi. Kans Milan untuk mendapat uang lebih dari hak siar ini cukup besar.
Tentunya, sekali lagi, apabila Milan mampu menembus fase-fase selanjutnya, Milan berpeluang untuk mendapatkan lebih banyak uang. Mengingat Milan sudah mendapatkan peringatan tentang FFP, maka wajib hukumnya bagi Milan untuk merebut satu tempat di Liga Champions musim depan demi menyeimbangkan neraca keuangan mereka.