Eropa Prancis

Paris Saint-Germain: “Kau Goda Pemainku, Kubeli Pemainmu!”

Efek berantai Marco Verratti hingga transfer Neymar

Bila kita cermati kasus ‘ancaman’ Nasser soal konflik Matuidi dengan Manchester City dulu, maka kita tak perlu heran kenapa kemudian PSG harus repot-repot menebus harga Neymar yang menyentuh 200 juta euro lebih itu.

Semua, bisa jadi, bermula dari kabar ketertarikan Barcelona pada Marco Verratti yang mulai berhembus kencang sejak awal Juni lalu. Dikabarkan, Barcelona sudah melakukan beberapa manuver transfer yang dianggap pihak PSG sedemikian menyebalkan, sampai-sampai Veratti harus bertemu jajaran petinggi PSG dan memastikan loyalitasnya ke klub Prancis tersebut. Bahkan, eks pemain Pescara itu sampai memecat agennya dan menggantinya dengan super agen, Mino Raiola.

Dan mengingat gertakan PSG pada City terkait saga Matuidi tiga tahun lalu, bisa jadi, konflik dengan Verratti ini yang memicu langkah PSG untuk mengaktifkan klausul pembelian yang tertera di kontrak Neymar.

Lalu, kenapa Neymar?

Jawabnya, selain untuk membalas tindakan Barcelona terhadap Veratti, harga Neymar (mengingat statusnya saat ini sebagai bintang besar sepak bola dunia) adalah salah satu yang rasional untuk dibeli. Di Barcelona, selain Neymar, hanya Sergio Busquets, Luis Suarez dan Lionel Messi, yang kabarnya memiliki klausul pembelian dengan harga menembus 200 juta euro.

Karena PSG sudah memiliki Edinson Cavani, mereka tak membutuhkan Suarez. Busquets pun, bila klausulnya diaktifkan, belum tentu ia mau pindah ke Paris. Gelandang genius itu adalah orang Catalan sejati dan alumnus La Masia. Barcelona adalah hidup dan matinya. Selain itu, di posisi Busquets, PSG sudah memiliki Veratti yang lebih muda.

Lalu, Lionel Messi, kenapa PSG tak membeli Messi? Jawabnya, mungkin, sama dengan alasan Busqutes. Berkali-kali, La Pulga menekankan bahwa bila tak lagi bermain di Barcelona, ia akan pulang ke Argentina dan membela tim tanah kelahirannya di Rosario sana. Selain itu, usia Messi juga menyentuh angka 30 tahun di 2017 ini, lima tahun lebih tua dari usia Neymar sekarang.

Jadi, dengan berbagai pertimbangan di atas, Neymar adalah pemain paling rasional yang dipilih PSG untuk ditebus klausulnya. Selain untuk membalas perilaku Blaugrana pada Veratti, upaya ini juga dimanfaatkan PSG untuk menunjukkan superioritasnya perihal uang dan upaya masifnya dalam membangun skuat dengan mendatangkan salah satu pemain terbaik dunia saat ini.

Sebenarnya, di bawah nama-nama berharga 200 juta itu, ada nama Jordi Alba yang ‘hanya’ berbanderol 150 juta euro dan kiper Jerman, Marc-Andre ter Stegen, yang jauh lebih murah dengan klausul pembelian hanya 80 juta euro. Namun, membeli Alba dan ter Stegen bukan opsi yang menarik bagi PSG. Mereka tahu, bahwa dengan merekrut Neymar, mereka memberi pesan penting bagi Barcelona dan klub-klub lain di dunia dan Eropa: Jangan berani macam-macam dengan Paris Saint-Germain.

Ya, klub ini adalah pengejawantahan sempurna dari klub kaya raya yang sesungguhnya. Bukan AC Milan atau Manchester City yang pantas disebut tim kaya raya sejati di bursa transfer musim panas ini, tapi PSG. Bila Neymar diresmikan sebagai pemain Les Parisiens dalam beberapa waktu ke depan, kamu dan kita semua akan tahu, PSG memang punya dana untuk mendatangkan Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo sekalipun, kalau mereka mau.

Author: Isidorus Rio Turangga (@temannyagreg)
Tukang masak dan bisa sedikit baca tulis