Eropa Inggris

Ekspektasi yang Tak (Mungkin) Bisa Dipenuhi oleh British Core Arsenal

Tahun 2012, menjelang bursa transfer musim dingin, Arsenal dengan bangga mengumumkan perpanjangan kontrak jangka panjang bagi lima pemainnya. Lima pemain tersebut adalah Carl Jenkinson, Aaron Ramsey, Jack Wilshere, Kieran Gibbs dan Alex Oxlade-Chamberlain. Perpanjangan masa bakti kelima pemain ini disambut oleh sukacita oleh suporter Arsenal, karena kelima pemain ini dijuluki sebagai british core oleh sang bos, Arsene Wenger.

British core, karena mereka saat itu dinilai sebagai pemain belia menjanjikan, yang diharapkan menjadi tumpuan tim di masa depan dan berasal dari Britania Raya (4 pemain Inggris dan 1 peman Wales). Setelah lama dianggap tidak memanfaatkan talenta lokal, perpanjangan kontrak para british core ini adalah sebuah pernyataan dari Wenger dan Arsenal untuk membantah tuduhan tersebut.

Namun, kenyataannya berbeda jauh dengan harapan yang disematkan. Jangankan menjadi tumpuan tim, sebagian besar british core bahkan tidak bermain secara reguler saat ini.

Aaron Ramsey

Penggawa timnas Wales ini bisa dibilang sebagai british core yang tersukses. Kariernya memang tersendat cedera, namun setidaknya ia mampu tampil secara reguler. Musim 2013/2014 menjadi catatan gemilang dari karier Ramsey, ketika ia berhasil mencetak 16 gol dan 9 asis, serta mencetak gol kemenangan di Piala FA melawan Hull City, mengakhiri puasa trofi Arsenal selama 9 tahun.

Seiring waktu, permainan Ramsey lebih matang, walaupun sulit tampaknya untuk mengulangi performanya di musim 2013/2014. Kini, duet Ramsey dan Granit Xhaka digadang-gadang sebagai kombinasi yang akan membuat Ramsey lebih leluasa mengeluarkan kemampuannya dan diharapkan Ramsey mampu bermain seperti di musim 2013/2014.

Previous
Page 1 / 5