Tergelincir dari papan atas, PSM Makassar mulai bergerak cepat dengan menambah amunisi di lini depan mereka. Salah satu nama tenar yang sukses mereka gaet adalah winger tajam asal Ternate, Zulham Malik Zamrun.
Jika pada suatu hari Anda sedang berada di Makassar dan mendengar salam aneh ini: ‘Selamat datang di welcome!’, jangan keburu berkesimpulan bahwa warga Makassar tak tahu berbahasa Inggris yang baik dan benar. Salam slengean itu sebenarnya bentuk candaan kekinian anak-anak muda Makassar. Kalimat kocak tersebut juga dipopulerkan oleh salah satu karakter di film komedi lokal yang sukses pada tahun 2016 lalu, berjudul ‘Uang Panai’.
Maka, jangan heran jika di media-media sosial, terlihat banyak sekali pendukung PSM yang menyambut kedatangan Zulham Zamrun dengan menuliskan salam tersebut. ‘Selamat datang di welcome, Zulham Zamrun!’
Memang tak ada angin tak ada hujan, tiba-tiba saja pemain tim nasional Indonesia di Piala AFF 2016 ini bergabung dengan latihan skuat Juku Eja di Bali. Hanya berselang dua hari, akun media sosial resmi PSM pun meresmikan bergabungnya Zulham ke dalam skuat asuhan Robert Rene Alberts. Pengumuman kedatangan Zulham mengakhiri segala spekulasi akan ke mana pemain kelahiran Ternate ini akan bergabung.
Andai Zulham bergabung dengan PSM sejak tahun lalu, bukan tidak mungkin ia diduetkan pelatih Robert dengan saudara kembarnya, Zulvin Zamrun. Zulvin sendiri hanya membela PSM selama setengah musim. Ia memutuskan untuk pindah ke Pusamania Borneo FC setelah kalah bersaing dengan Reva Adi Utama di sektor kiri pertahanan PSM.
https://www.instagram.com/p/BXDKuqaHRwQ/?taken-by=psm_makassar
Disambut dengan Keraguan
Meski kebanyakan pendukung PSM tak sabar melihat pemilik kaki kanan dan kiri yang sama-sama tajam ini merumput, banyak juga yang tak yakin Zulham akan menampilkan performa menawan seperti dua atau tiga tahun lalu.
Di usianya yang ke-29 tahun, Zulham memang sudah membangun reputasi sebagai salah satu pemain nasional terbaik yang bermain sebagai penyerang. Pengalaman merantaunya juga cukup banyak, antara lain memperkuat Persipura Jayapura, Persela Lamongan, Mitra Kukar dan Persib Bandung. Cukup disayangkan ia memutuskan untuk meninggalkan klubnya sebelum ini, Mitra Kukar, karena cukup jarang dimainkan.
Menurut catatan di situsweb resmi Go-Jek Traveloka Liga 1, Zulham tidak mencetak satu gol pun dalam lima penampilannya bersama Naga Mekes. Sewaktu Liga 1 masih menerapkan aturan wajib memainkan pemain-pemain U-23, posisi pemain asal Ternate ini semakin terpinggirkan oleh dua pemain muda, Septian David Maulana dan Yogi Rahadian. Akhirnya, tanpa alasan yang jelas, ia memutuskan untuk meninggalkan klub Tenggarong tersebut, padahal putaran pertama Liga 1 masih menyisakan beberapa pertandingan lagi.
Masa-masa gelapnya di Mitra itu memang cukup miris. Padahal ketika bermain untuk Persib Bandung, Zulham terpilih menjadi pemain terbaik di ajang Piala Presiden 2015. Enam golnya dari tujuh pertandingan berkontribusi besar kepada gelar juara yang diraih Persib ketika itu.
Semasa bermain untuk Maung Bandung pula, Zulham dikenal dengan selebrasi ala pemain terbaik dunia, Cristiano Ronaldo. Bukan hanya itu, sikap tegak Ronaldo sebelum mengeksekusi tendangan bebas juga ditirunya. Sayang, semua tingkah unik Zulham itu sama sekali tak terlihat sepanjang tahun 2017 ini. Cedera yang menghantamnya ketika mengikuti sebuah turnamen tarkam pada akhir 2015 juga sering kambuh dan menggerogoti performanya.
Namun, situasi ini cukup familiar bagi para penggemar PSM. Pada Torabika Soccer Championship 2016 lalu, para pendukung juga mempertanyakan keputusan manajemen mendatangkan salah seorang penyerang yang sedang mengalami penurunan performa. Dia adalah Titus Bonai alias Tibo.
Pada pertengahan TSC 2016 lalu, Tibo sedang terpuruk akibat pemutusan kontraknya dengan klub Timor Leste, Karketu Dili FC. Ternyata di PSM, Tibo menjelma idola para suporter dengan gol-gol dan aksi-aksinya yang menawan.
Semoga Zulham bisa mencontoh kiat-kiat Tibo dalam mengembalikan performanya. Kami rindu gol-gol dan aksi-aksimu, Zulham. Maka itu, selamat datang di welcome, Zulham Zamrun!
Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.