Liga Primer Inggris menyambut kembali Javier ‘Chicharito’ Hernandez. Pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah tim nasional Meksiko ini akan memperkuat West Ham United. Dipandang dari sisi mana pun, kepindahan ini sepertinya akan menguntungkan kedua belah pihak.
Dalam usianya yang menginjak 29 tahun, Chicharito (Si Kacang Polong Kecil) telah mencetak 136 gol dalam 346 penampilan di liga-liga yang telah dijajalnya. Setelah merantau dari Meksiko, Chicha telah bermain di Inggris, Spanyol dan Jerman. Dalam dua musim terakhirnya di Bundesliga bersama Bayer Leverkusen, Chicha telah mencetak 39 gol dalam 76 pertandingan.
Kontribusi 26 golnya pada musim 2015/2016 sukses membawa Leverkusen lolos ke gelaran Liga Champions 2016/2017. Sayangnya, pada musim2016/2017 lalu, produktivitas Chicha anjlok setengahnya. Ia hanya mencetak 13 gol dan Die Hemwerk hanya finis di posisi 12 klasemen.
Namun, selama dua musim kiprahnya di Jerman, perlahan tapi pasti Chicha menjadi ikon yang diidolakan publik. Bukan hanya di Meksiko, Chicha juga terkenal di Amerika Serikat dan Amerika latin. Citranya bahkan bisa disamakan dengan para pesepak bola Amerika Latin lainya, seperti Lionel Messi, Neymar atau Luis Suarez.
Seperti dikutip FourFourTwo, di awal musim 2016/2017 lalu, CEO Leverkusen, Michael Schade, membeberkan hasil penjualan jersey mereka yang fantastis. Leverkusen meluncurkan jersey baru mereka pada 1 Juli 2016, dan hanya dalam empat minggu, jumlah jersey yang terjual sudah mencapai angka 12 ribu! Angka itu baru dari penjualan di Meksiko saja.
“Alasan utama kami merekrut Chicharito adalah karena dia penyerang yang bagus, tapi tak dipungkiri, ia menjadi ikon yang tepat untuk hubungan masyarakat kami,” tutur Schade.
Kuatnya citra Chicharito di benua Amerika pertama kali terlihat pada ajang Florida Cup pada musim panas 2015. Pada saat itu, Leverkusen dibuat terkejut dengan animo masyarakat setempat yang memborong habis lima ribu lebih jersey mereka. Padahal, setahun sebelunya mereka juga berpartisipasi di ajang yang sama, tapi efek secara penjualan sangat jauh di luar harapan.
Di Los Angeles sendiri, kota yang didominasi masyarakat Hispanik, anak-anak kecil bermain sepak bola mengenakan jersey Leverkusen bukan lagi pemandangan langka. Padahal, sebelum Chicha bergabung dengan klub Jerman tersebut, sangat jarang ditemukan jersey dan merchandise Leverkusen dijual luas.
Namun, tentu saja Chicharito menerima tawaran West Ham United dengan tujuan yang lebih mulia dari sekadar ingin ‘menjual jersey’. Meski belum ada pernyataan resmi dari sang pemain, antusiasme terkait kepindahan Chicha ke West Ham ditunjukkan oleh bosnya di tim nasional Meksiko, Juan Carlos Osorio.
“Chicharito akan bermain untuk tim yang bagus di liga yang hebat,” kata Osorio pada konferensi pers sebelum pertandingan Meksiko melawan Jamaika di Piala Emas, Minggu 23 Juli lalu. “Kesempatan bertanding melawan klub-klub terbaik akan membangkitkan kemampuan terbaik dalam dirinya,” sambung Osorio.
Chicharito akan segera bergabung dengan tim bertabur bintang yang disusun West Ham United musim ini. Ia akan bergabung dengan nama-nama tenar, antara lain Joe Hart, Marko Arnautovic dan Pablo Zabaleta.
Entah merupakan lelucon atau bukan, kabarnya para pendukung West Ham sudah menyiapkan chant untuk Chicharito dengan meminjam nada lagu populer masa kini, ‘Despacito’.
Apakah ini benar? Kita tunggu saja kiprah Sang Kacang Polong Kecil di musim 2017/2018!
Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.