Nasional Bola

Klub-Klub Indonesia, Ayo Rekrut Georgios Samaras!

Nama Georgios Samaras melambung ketika Manchester City mengangkutnya dari Heerenven dengan mahar transfer sebesar enam juta paun. Harga tersebut merupakan transfer termahal yang melibatkan pemain asal Yunani sepanjang sejarah. Namun, sepanjang kariernya di Inggris ia lebih tersohor karena penampilannya yang seperti Yesus Kristus ketimbang gol-gol yang ia cetak.

Pada bursa transfer Januari musim 2007/2008, Samaras kemudian dipinjamkan ke Celtic FC. Di Skotlandia, ia justru menemukan permainan terbaiknya. Dipermanenkan di musim selanjutnya, Samaras bertahan di sana selama kurang lebih tujuh tahun. Ia mempersembahkan empat gelar juara Liga Skotlandia untuk Celtic.

Setelah merantau ke beberapa klub, per 1 Juli 2017, Georgios Samaras kini berstatus tanpa klub. Espanyol yang merupakan klub terakhir yang ia bela, memutuskan tidak memperpanjang kontraknya. Tentunya situasi ini mesti dimanfaatkan kesebelasan-kesebelasan Indonesia yang membutuhkan pemaing asing, terutama di sektor penyerang. Setidaknya ada dua alasan besar mengapa mendaratkan Samaras merupakan transaksi yang menguntungkan.
Georgios Samaras

Kebutuhan taktis dan tipe penyerang yang berbeda

Mendaratkan Georgios Samaras akan menghadirkan dimensi permainan yang berbeda kepada banyak tim di Indonesia. Ia merupakan tipe yang berbeda dengan kebanyakan penyerang asing. Ia merupakan tipe pemantul bola yang sangat bagus dengan tingginya yang mencapai 193 sentimeter.

Ini tentu akan sangat bagus untuk tim-tim yang menggunakan para pemain sayap dan serangan dari lini kedua sebagai senjata andalan mereka. Jika mencari komparasi, Samaras adalah versi lebih jangkung dari Ilja Spasojevic dan Marlon da Silva, dengan pengalaman bermain di level tinggi sepak bola Eropa.

Dan mesti diketahui juga bahwa Samaras bisa memainkan peran yang kini populer dilakukan oleh Mario Mandzukic, menjadi penyerang bertubuh jangkung yang ditempatkan di sektor sayap. Bahkan peran ini sudah lama ia lakukan sejak masih bermain untuk Heerenven.

Peran ini menjadi berbahaya karena membuat tim bermain dengan jumlah penyerang yang secara matematis jadi lebih banyak. Juga membuat peran fullback menjadi lebih aktif lagi karena ada ruang bebas yang diberikan ketika penyerang model ini merangsek masuk ke area pertahanan.

Secara aspek bertahan, menempatkan pemain seperti Samaras di sektor tersebut juga ampuh. Ia akan menyulitkan para bek sayap ketika hendak naik maju membantu serangan. Karena tentu bukan sebuah pilihan bagus meninggalkan pos Anda ketika seorang penyerang berbahaya berada di area Anda. Soal trackback pun, Samaras akan membuat para bek sayap lawan kesulitan. Ia memang tidak cepat, akan tetapi superioritas fisiknya akan memberikan tantangan lain bagi para pemain lawan.

Tipe Samaras akan menjadi sesuatu yang menyulitkan bagi para pemain bertahan di kompetisi Indonesia. Karena berbeda dengan kebanyakan penyerang asing lain yang kebanyakan merupakan tipe advanced forward, yang memang tugas utamanya menjadi juru gedor pertahanan lawan dan mencetak gol.

Previous
Page 1 / 2