Olahraga + hiburan: uang
Konsep olahraga hiburan yang diterapkan pada beberapa cabang olahraga di Amerika Serikat, akhirnya mendatangkan imbas positif untuk nilai masing-masing timnya. Dari total 32 tim NFL, hanya tiga yang tidak masuk hitungan 50 besar karena belum mencapai nilai 1,75 miliar dolar AS atau cut-off naik 18 persen di mana yang paling tinggi yakni Cowboys dengan 4,2 miliar dolar AS. Nilai tim asal Texas itu naik lima persen dan mencatatkan rekor pemasukan terbesar dalam sejarah NFL dengan lebih dari 700 juta dolar AS.
Banyak hal yang membuat tim-tim NFL begitu digdaya dalam urusan finansial, meski musim yang dijalani relatif lebih pendek dari satu putaran liga sepak bola di Eropa. Satu yang terbesar adalah sponsor hak siar televisi. Awal tahun lalu, stasiun televisi CBS dan NBC setuju untuk membayar 900 juta dolar AS hanya untuk masing-masing 10 kali penayangan. Itu pun tidak bersifat eksklusif karena turut disiarkan dengan metode tri-cast, lewat streaming NFL Network bahkan dari platform Twitter sekalipun.
Selain itu, sponsor stadion yang menariknya diinisiasi Jerry Jones, pemilik Cowboys, turut memberikan sumbangsih besar. Berbicara soal stadion, relokasi yang dilakukan franchise Rams, Chargers, dan Raiders, membantu melonjaknya harga tim-tim NFL. Khusus bagi Cowboys, perbedaan pemasukan juga didapat dari penjualan merchandise, yang punya hak sendiri untuk tak masuk dalam skema NFL.
Selain itu, di AS penjualan tiket juga bukan hal yang main-main. Lagi-lagi Cowboys misalnya, selain dari tiket pertandingan di AT&T Stadium, kuota keanggotaan resmi selalu membludak dan bahkan menawarkan sebuah paket dengan biaya fantastis hanya untuk menyaksikan tim berlatih di fasilitas terbarunya. Berbicara tiket pertandingan, peringkat kedua yakni Yankees, mendapat lonjakan posisi di daftar Forbes, utamanya dari kursi premium yang mencapai 130 juta dolar AS, belum ditambah sponsor dan income lain.
Mampukah sepak bola kembali berjaya?
Perbedaan cukup jauh antara 4,2 miliar dolar AS milik Cowboys dengan 3,69 miliar dolar AS sebagai nilai Manchester United memang membuat pertanyaan di atas cukup retoris, tapi bukan berarti tidak mungkin. Sejatinya kedua tim punya trek rekor serupa. Dalam dua dekade terakhir, tim berjuluk The Star itu belum lagi mencicipi tampil di Super Bowl atau panggung tertinggi klub NFL yang mempertandingkan juara dari dua wilayah. Demikian halnya dengan Red Devils yang belum kunjung kembali jadi jawara Liga Primer Inggris hingga Liga Champions.
Satu yang perlu dicari klub-klub sepak bola adalah model baru upaya menggaet pemasukan, baik dari sponsor, hak siar televisi, pemasukan tiket pertandingan, merchandise dan lainnya. Belajar dari Cowboys, jangan pernah takut memulai sesuatu yang dirasa bakal cukup potensial mendulang uang dan tetap berada di bawah aturan, meski dinilai sinis tim lain hingga berujung gugatan, kendati akhirnya menang.
Author: Perdana Nugroho
Penulis bisa ditemui di akun Twitter @harnugroho