Nasional Bola

Hatur Nuhun, Djadjang Nurdjaman!

Setelah berkali-kali dikabarkan mundur, akhirnya pelatih Persib Djadjang Nurdjaman benar-benar resmi mengundurkan diri dari Persib Bandung. Seperti yang sudah diberitakan, pelatih asal Majalengka tersebut mengajukan pengunduran diri Minggu (16/7) dan sudah disetujui manajemen Maung Bandung.

Pelatih yang akrab disapa Djanur ini memutuskan mundur dari Persib setelah Michael Essien dan kolega kalah melawan Mitra Kukar 1-2 di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Sabtu (15/7). Di lima laga tandang terakhir, Persib selalu kalah. Saat ini, Persib berada di posisi 12 dengan raihan 20 poin dari 15 laga.

Apa rencana Djadjang selanjutnya? Pria yang sempat membawa Persib meraih dua trofi penting selama lima tahun melatih Pangeran Biru ini hanya mengatakan bahwa dirinya akan istirahat sejenak dari sepak bola selama seminggu.

Untuk sementara, posisi Djanur akan digantikan oleh Herrie Setiawan, demikian menurut situs resmi persib.co.id. Dan minggu depan, Persib harus melakoni laga panas melawan Persija Jakarta di laga yang dijuluki El Clasico Indonesia, Sabtu (22/7) di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung.

Persaingan Go-Jek Traveloka Liga 1 musim ini terbilang ketat. Sejumlah pelatih harus dipecat karena kinerja timnya kurang memuaskan. Soal Djadjang sendiri, berkali-kali dirinya diisukan mundur. Bahkan sempat ada tagar #DjanurOut yang membuat heboh media sosial. Awalnya memang Djanur sendiri tidak terlalu ambil pusing dengan keriuhan media sosial yang ingin dirinya mundur.

Namun, akhirnya Djanur angkat bendera putih. Setelah sempat ditolak pengunduran dirinya, akhirnya dirinya memutuskan mundur. Tentunya ini menjadi momen yang mengharukan bagi para Bobotoh. Lepas dari apapun, nama Djanur akan selalu lekang dalam ingatan suporter Persib.

Djadjang Nurdjaman
Kredit: Indowarta

Profil Djajang Nurdjaman

Djadjang lahir di Majalengka dan akan berusia 53 tahun pada Oktober mendatang. Dia adalah mantan pemain legendaris Persib yang sempat merajai kompetisi di era perserikatan masa 1980-an dan 1990-an.

Setelah itu, ayah empat orang putri ini juga memulai karier kepelatihan di Persib. Setelah menukangi Persib junior, akhirnya tahun 2012 dirinya dipercaya menjadi pelatih kepala.

Bagi penggemar dan manajemen Persib, Djadjang bukan hanya sekadar pelatih. Tetapi ia juga sosok ayah, sahabat dan guru. Sosoknya yang tenang dan kebapakan membuat pelatih dan orang-orang sekitarnya menghormati sosoknya.

Djanur sempat meninggalkan Persib untuk mengejar lisensi kepelatihan AFC A hingga UEFA. Dia berangkat ke Italia dan mengikuti kursus kepelatihan bersama klub Serie A, Internazionale Milan pada 2016. Posisinya saat itu digantikan oleh Dejan Antonic.

Previous
Page 1 / 2