Eropa Spanyol

16 Juli 2000, Titik Nol Kilometer Proyek Galacticos El Real

Layaknya pembangunan sebuah jalan yang panjang, semua di mulai di titik nol kilometer. Dan tepat pada hari ini, 16 Juli tahun 2000, sebuah proyek sepak bola ambisius bernama Galacticos dicanangkan pertama kali. Kejadian permulaan tersebut dimulai dengan diumumkannya Florentino Perez sebagai Presiden baru klub tersukses Eropa, Real Madrid.

Perez, seorang CEO perusahaan konstruksi besar di Spanyol, yang net worth-nya pada tahun 2017 ini mencapai 2,1 miliar dolar, maju berhadapan dengan incumbent, Lorenzo Sans, dalam pemilihan Presiden baru Real Madrid pada tahun 2000. Lima tahun sebelumnya, tepatnya pada tahun 1995, Perez juga sempat maju dalam pemilihan. Namun kemudian ia kalah dari Ramon Mendoza yang unggul 700 suara dari dirinya.

Pada pemilihan tahun 2000 tersebut, Perez membawa anggapan bahwa klub saat ini mengalami kondisi finansial yang tidak begitu bagus. Juga adanya ketidakmampuan pengurus lama dalam mengatur klub secara keseluruhan. Terbukti dengan kegagalan mereka untuk meraih gelar Liga Spanyol selama tiga tahun beruntun sejak tahun 1997.

Namun, bukan hal tersebut yang kemudian membuat Perez terpilih. Karena di bawah pimpinan Sanz, Real berhasil menjadi juara Eropa pada tahun 1998. Yang membuat Perez terpilih adalah ia berani menjanjikan akan mendaratkan Luis Figo dari tim rival, Barcelona. Sebuah keputusan yang dianggap gila saat itu.

Perez kemudian terpilih dan ia menepati janjinya dengan mendatangkan Figo dari Barcelona. Berangsur-angsur setelahnya, ia menerapkan kebijakan transfer Galacticos, yang seperti kita semua ketahui adalah mengumpulkan para pemain bintang yang memiliki profil tinggi. Zinedine Zidane kemudian datang pada tahun 2001, disusul Nazario Ronaldo (2002), David Beckham (2003), Michael Owen (2004) dan Robinho (2005) serta beberapa pemain tenar lainnya yang kemudian juga ikut mendarat.

Kumpulan pemain bintang yang biasa disebut Galacticos generasi pertama ini kemudian berhasil memberikan Perez dua gelar juara Liga Spanyol dan satu medali emas Liga Champions. Sempat berjalan dengan baik, proyek Galacticos justru merusak Real dari dalam. Ego pemain bintang yang sulit disatukan membuat para pelatih kesulitan dan tim justru sulit meraih prestasi. Hal ini kemudian membuat Perez mengundurkan diri dari posisi Presiden Real pada tahun 2006.

Perez yang juga merupakan insinyur teknik sipil ini, kemudian kembali maju dalam pemilihan tahun 2009. Ia menjadi satu-satunya calon yang mampu memberikan jaminan uang senilai 57 juta euro untuk maju sebagai Presiden. Perez kemudian terpilih secara aklamasi. Di periode keduanya pun ia kembali menjalankan kebijakan Galacticos. Cristiano Ronaldo, Kaka, Karim Benzema dan Xabi Alonso menjadi bintang-bintang yang didaratkan Perez.

Hingga kini, ia masih memangku jabatan yang pertama kali ia duduki pada 16 Juli 2000. Selama total 14 tahun ia menjabat dalam dua periode, Real Madrid berhasil meraih enam gelar juara Liga Spanyol, dua gelar Copa del Rey, tiga gelar Piala Super Spanyol, serta tentunya empat gelar juara Liga Champions, yang mana banyak bergelimang rekor terjadi di sana. Gelar La Decima alias yang kesepuluh pada tahun 2014, serta gelar back to back yang dilakukan pada tahun 2016 dan 2017.

Mungkin suatu hari kita akan melihat patung perunggu sosok Florentino Perez di markas Real Madrid, atas segala hal yang ia lakukan dalam jalan panjang kiprah Real Madrid di kancah sepak bola hingga saat ini.

Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia