Jamie Carragher berujar bahwa biaya transfer Michael Keane dari Burnley ke Everton kelewat mahal. Seperti yang diketahui sebelumnya, bek Inggris berusia 24 tahun tersebut baru saja diresmikan The Toffes sebagai pemain baru mereka. Keane sendiri didaratkan dengan mahar transfer senilai 30 juta paun.
Di luar sentimen pribadi Jamie Carragher yang mungkin terpengaruh oleh rivalitas Merseyside antara Everton dan bekas klubnya, Liverpool, pendapat dari Carragher memang patut ditelaah lebih lanjut. Apakah memang seorang Michael Keane patut dihargai 30 juta paun? Meskipun bursa transfer akhir-akhir ini menggila, tetap saja angka tersebut tentu bukanlah jumlah yang sedikit.
Baca juga: Mengintip Gerak-Gerik Everton di Bursa Transfer
Curriculum vitae Keane memang bisa dibilang lumayan. Ia merupakan produk akademi Manchester United dan berada satu angkatan dengan Jesse Lingard. Di sana, ia sudah bergabung sejak usia belasan dan mendapatkan debut di tim utama ketika menginjak umur 22 tahun. Sebelumnya, ia sempat dipinjamkan ke tim-tim lain seperti Leicester City, Derby County dan Blackburn Rovers, sampai akhirnya Burnley mempermanenkannya pada tahun 2015. Semusim sebelumnya, di musim 2014/2015, Keane tampil baik untuk klub tersebut di Divisi Championship.
Di level internasional pun Keane sudah berpengalaman bermain di berbagai kelompok umur. Sempat membela negara leluhurnya, Republik Irlandia, hingga level U-19, setelahnya Keane terus memilih membela Inggris. Kini hanya tinggal menunggu waktu sampai ia tampil lebih banyak lagi untuk tim senior Inggris. Penampilannya musim lalu memang menawan. Ia merupakan pemain terbaik Burnley, yang membuat klub tersebut bisa selamat dari zona degradasi.
Everton sangat membutuhkan Keane karena mereka punya masalah yang cukup pelik di area pertahanan. Duet bek tengah utama mereka, Ashley Williams dan Phil Jagielka, sudah berada di usia pertengahan tiga puluhan. Kemampuan dan pengalaman bermain mereka tentu semakin baik, akan tetapi, fisik mereka tentu tidak bisa lagi berbohong untuk berhadapan dengan para penyerang-penyerang terbaik di Liga Primer Inggris.
Inilah yang mungkin kemudian memunculkan angka 30 juta paun. Everton membutuhkan Keane, sementara Burnley tentu tidak akan dengan mudah melepaskan aset terbaik mereka. Maka kemudian, harga yang dipatok sedemikian tinggi. Fenomena ini sering terjadi dalam penjualan tim-tim semenjana ke tim-tim yang lebih besar.
Transfer Keane menjadi salah satu bukti bahwa pemain muda Inggris dihargai kelewat mahal mengingat seperti kasus John Stones kala berpindah markas ke Manchester City, Keane juga Stones kala itu, belum membuktikan apapun. Ia hanya punya satu musim yang bagus di Burnley.
Keane sendiri bukan tipe pemain belakang dengan kemampuan yang lengkap. Memang, ia masih berusia muda dan mungkin akan berkembang lebih baik lagi, tetapi tetap saja angka 30 juta paun untuk seorang bek muda merupakan sebuah bisnis yang sangat berisiko. Semestinya, Everton dan Ronald Koeman tahu betul soal ini. Karena mereka pernah menyaksikan sendiri bagaimana John Stones dibeli dari mereka dan bagaimana ia bermain musim lalu.
Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia