Eropa Inggris

Gebrakan Unik Notts County

Dirilis oleh footyheadlines, kesebelasan asal Inggris yang kini berlaga di kompetisi League Two, Notts County, membuat geger sejumlah pihak usai meluncurkan seragam tempur mereka untuk musim 2017/2018. Situasi itu terjadi lantaran ada hal unik yang muncul dari kostum The Magpies, julukan Notts County.

Sesungguhnya tak ada sesuatu yang berlebihan dari desain kostum Notts County yang dipasok oleh apparel asal Jerman, PUMA. Bahkan, ada banyak pihak yang menyebut jika seragam kandang dengan garis-garis vertikal berwarna hitam-putih plus aksen emas di beberapa bagian justru membuat jersey Notts County tampak sangat mewah. Pujian serupa juga diberikan kepada seragam tandang berwarna biru yang di bagian depan terdapat sentuhan motif berlian.

Hal unik yang membuat publik memberi atensi lebih adalah kemunculan sponsor yang berbeda-beda di kostum para pemain. Setidaknya, akan ada sepuluh sponsor (terdapat kans untuk penambahan sponsor lain) yang bakal menghiasi jersey Notts County di musim depan. Lebih menariknya lagi, kesepuluh sponsor ini dipastikan bakal menghiasi seragam anak asuh Kevin Nolan di bulan-bulan yang berbeda. Pihak klub sendiri telah memberikan hak bagi para sponsor tersebut untuk memilih bulan di mana logo mereka akan muncul di kostum tim.

Tiap bulan, sponsor di jersey Notts County akan memunculkan nama yang berbeda! Kredit: Footyheadlines

Situasi unik yang tengah terjadi di kubu Notts County ini dipicu oleh kepergian perusahaan judi online, Ladbrokes, sebagai sponsor utama The Magpies. Alan Hardy, chairman klub lantas memutar otak guna mencari sponsor baru bagi timnya. Usai berdiskusi dengan tim marketing Notts County, ide brilian tentang paket sponsorship berbasis bulanan untuk para investor itu pun lahir. Hardy juga menyebut jika klausul unik itu dibuat guna menarik minat investor lokal dari Nottinghamshire, wilayah di mana Notts County bermarkas.

Seperti dilansir oleh nottinghampost, harga paket sponsorship bulanan itu sendiri terbilang cukup terjangkau, hanya 15 ribu paun per bulan atau sekitar 260 juta rupiah. Bagi klub-klub raksasa Eropa semisal Barcelona, Real Madrid ataupun Manchester United, nominal tersebut jelas sangat-sangat rendah.

Tapi bagi tim sekelas Notts County, angka tersebut jelas lumayan. Apalagi kini mereka telah berhasil “mengumpulkan” sepuluh investor. Artinya, mereka telah meraup pendapatan sekurangnya 150 ribu paun untuk musim kompetisi 2017/2018.

Menariknya, satu dari sepuluh sponsor yang telah mengikat kontrak dengan The Magpies sehingga namanya akan terlihat di seragam tempur Shola Ameobi dan kawan-kawan adalah Jake Bugg. Nama ini bukanlah sebuah entitas perusahaan, melainkan seorang penyanyi solo berumur 23 tahun asal Inggris yang juga pendukung setia The Magpies.

Apa yang dilakukan Notts County ini bisa dikatakan sebuah gebrakan baru di bidang sepak bola. Pasalnya, amat jarang terjadi sebuah klub menandatangani kerja sama dengan sejumlah pihak untuk kemudian menampilkan logo para sponsor di bulan-bulan yang berbeda sebagai sponsor utama dalam kostum tim.

Pada musim kompetisi La Liga Spanyol 2003/2004, Atletico Madrid memang pernah menampilkan sponsor yang berbeda-beda di kostum mereka. Namun patut diingat, sponsor-sponsor itu adalah film-film buatan Columbia Pictures, sebuah perusahaan film raksasa asal Amerika Serikat, yang akan segera tayang di bioskop.

Hal sebaliknya justru terjadi di sepak bola Indonesia. Keinginan sponsor untuk berinvestasi dijawab oleh pihak klub dengan menampilkan seluruh logo investor di jersey tanding mereka. Barangkali yang membedakan hanya ukuran emblem saja karena terkait dengan nilai kontrak yang disepakati kedua belah pihak. Maka tak perlu heran apabila seragam klub-klub di Indonesia begitu ramai dan padat oleh sponsor.

Situasi yang tengah terjadi di kubu Notts County juga mengingatkan saya kepada satu tim balap MotoGP, Team Lucio Cecchinello Racing (LCR). Sebagai tim privateer, dana memang kerap jadi salah satu masalah pelik yang paling mencekik. Dan salah satu upaya yang dilakukan oleh LCR guna “menyambung hidup” mereka di ajang MotoGP adalah melakukan kerja sama dengan banyak sponsor untuk menjadi sponsor utama di seri balap yang berbeda-beda.

Suatu ketika, tim yang kini diperkuat oleh pembalap asal Inggris, Cal Crutchlow, ini menggandeng GIVI (produsen aksesori kendaraan) sebagai sponsor utama dan muncul di bagian faring motor. Di kesempatan lain, giliran perusahaan minuman berenergi, Red Bull, yang mengisi slot tersebut. Beberapa investor lain semisal perusahaan judi online (Eurobet), produsen pelumas kendaraan (Elf) maupun majalah dewasa (Playboy) juga pernah menjalin kerja sama dengan Team LCR untuk menjadi sponsor utama di salah satu seri balap MotoGP.

Keterbatasan dana yang dirasakan tim LCR pada akhirnya memaksa pihak manajemen untuk berpikir kreatif dan inovatif sampai akhirnya ide tentang kontrak sponsor utama per seri balap itu muncul. Karena bagaimanapun juga, LCR tak memiliki keistimewaan seperti tim-tim pabrikan yang sudah pasti disokong dana jumbo dari para sponsor utama.

Sulitnya klub-klub papan bawah mencari sponsor membuat langkah yang sudah dibuat Notts County ini bisa menjadi marak di kemudian hari. Karena meski sedikit, pemasukan yang didapat mereka dari sponsor tetaplah berharga untuk menjalankan roda operasional klub sehingga kondisi keuangan tetap sehat dan klub bisa terus survive.

Yang penting ingat: jangan pernah menunggak gaji pemain, ya?

Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional