Kolom

Mantan yang Menyakitkan Bernama Kevin De Bruyne

Beberapa dari kalian para lelaki pasti pernah mengalami hal ini: Menjalin hubungan dengan seorang lawan jenis, putus, hilang kontak, lalu tiba-tiba melihat sang mantan kian rupawan dan telah memiliki kekasih baru.

Ketika itu terjadi, mungkin hal pertama yang terpikir di benakmu adalah penyesalan. Kamu menyesal karena sang mantan semakin cantik tapi bukan milikmu lagi. Kamu menyesal karena ketika hatinya masih tertambat ke pelukanmu, ia masih berupa gadis ingusan, tapi kamu tidak sabar untuk memolesnya jadi intan berlian. Terakhir, kamu semakin menyesal setelah mengetahui bahwa ia lebih bahagia dengan pasangannya kini.

Where have you been, man?”, biasanya seperti itu kalimat yang terucap dari salah seorang teman dekat setelah kamu bercerita mencurahkan semua kisah di atas yang baru saja kamu alami. Tanggapan yang tidak salah karena terkadang kita memang tidak menyadari nikmat yang sedang kita miliki, dan penyesalan memang selalu datang belakangan, bukan?

Kevin De Bruyne datang ke Chelsea pada pertengahan musim 2011/2012 dengan berstatus anak ingusan dari Belgia. Oleh karena masih “hijau”, ia dikembalikan ke klub asalnya, KRC Genk, dengan status pinjaman sampai akhir musim. Usai masa peminjaman selesai, ia benar-benar datang ke Chelsea namun lagi-lagi dipinjamkan, kali ini ke Werder Bremen.

Di Bremen, De Bruyne mulai meninggalkan status anak ingusan. Ia hampir bermain di semua laga Bundesliga, hanya sekali absen karena cedera paha, kemudian mencetak sepuluh gol dan sembilan asis. Pada spieltag 33 ia mencetak gol ke gawang Eintracht Frankfurt, membuat Bremen selamat dari degradasi dan saat itu usianya baru 21 tahun.

Melihat pesona De Bruyne di Bremen, Chelsea sepertinya mulai tersadar kalau mereka memiliki aset berharga dalam diri pemain berambut pirang ini. Musim 2013/2014, akhirnya ia pulang ke Chelsea dan memulai debutnya di Liga Primer Inggris pada pekan pertama. Ia membuat satu asis dalam kemenangan 2-0 kontra Hull City.

Jose Mourinho kemudian mengatakan bahwa De Bruyne termasuk dalam rencana jangka panjangnya di Chelsea. Namun perkataan Mou tersebut hanya isapan jempol belaka, seperti janji-janji calon kepala daerah saat kampanye. Selama paruh musim De Bruyne hanya tampil tiga kali, itupun di awal musim pada pekan pertama, ketiga, dan kelima.

De Bruyne meradang, ia tidak betah karena merasa bakatnya tersia-siakan di Stamford Bridge. Jika diibaratkan sebuah hubungan asmara, saat-saat seperti ini adalah momen ketika sang wanita kecewa setengah mati pada si pria karena merasa tak dianggap, padahal ia telah melakukan yang terbaik untuk hubungan mereka.

Melihat pertikaian yang terjadi antara Chelsea dan De Bruyne, VfL Wolfsburg yang saat itu berstatus jomblo akut dan sedang bersolek, langsung bergerak cepat. Die Wölfe memang tengah bangkit musim itu usai hanya finis di posisi 11 Bundesliga 2012/2013. Ketika negosiasi untuk meminang De Bruyne berlangsung, saat itu Ivica Olić dan kawang-kawan menempati peringkat lima klasemen sementara Bundesliga 2013/2014.

Setelah melalui berbagai saga, mahar untuk De Bruyne tercapai di angka 22 juta euro. Pemain kelahiran 28 Juni 1991 ini kemudian terbang ke Jerman dan langsung melakukan debut setelah resmi diperkenalkan sebagai pemain baru Wolfsburg. Singkat cerita, kisah asmara De Bruyne dan Wolfsburg berlangsung selama 1,5 tahun.

Semasa berbakti di Volkswagen Arena, penggawa timnas Belgia ini mencetak 20 gol dan 37 asis dari 73 penampilan. Di musim terakhirnya bersama Wolfsburg, De Bruyne mengantar klubnya finis di peringkat kedua Bundesliga yang membuat mereka berhak lolos ke babak penyisihan grup Liga Champions. De Bruyne juga mencetak gol saat Wolfsburg mengalahkan Borussia Dortmund 3-1 di final DFB-Pokal 2015. Di akhir musim ia menyabet penghargaan Pemain Terbaik di Jerman 2015.

Melihat De Bruyne bermain, dapat membuat klub manapun di dunia ini rela membobol rekening mereka demi memboyong sang gelandang. Lalu, datanglah Manchester City dengan isi kantong mereka yang tebal siap menebus sang pemuda Belgia. Tawaran pertama ditolak, namun Wolfsburg tak kuasa menahan tawaran kedua City senilai 74 juta euro plus gaji yang naik berlipat-lipat untuk De Bruyne.

Jadilah The Citizens pelabuhan cinta De Bruyne berikutnya. Di Etihad Stadium, kemampuannya semakin terasah. Ia menjadi elemen penting di lini serang skuat asuhan Manuel Pellegrini maupun Pep Guardiola. Ketika dirinya absen sejak awal Februari hingga pertengahan Maret 2016, City sempat timpang dengan menelan tiga kekalahan beruntun dan hanya sanggup sekali meraih kemenangan dari tujuh laga Liga Primer Inggris. Bukti bahwa peran De Bruyne sangat vital di City.

Musim pertama De Bruyne di Manchester diakhiri dengan torehan double figures, 17 gol dan 16 asis. Di musim keduanya, pemain yang dalam beberapa ekspresinya terlihat mirip dengan Mang Saswi ini membuat 22 asis tapi hanya mencetak tujuh gol karena Pep memainkan De Bruyne lebih ke dalam untuk membangun serangan.

Saat ini, De Bruyne tengah bersiap menghadapi musim ketiganya bersama City. Meski Chelsea sang mantan kekasih baru saja terpilih sebagai juara Liga Primer Inggris musim lalu, rasa sakit hati karena De Bruyne tampil ciamik di kubu lawan pasti sempat hinggap di kubu The Blues. Apalagi City dan De Bruyne pernah menghajar The Blues 3-0 di Stamford Bridge.

Selamat ulang tahun, De Bruyne. Mantan yang sewenang-wenang memang layak untuk disakiti.

Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.