Nasional

Tentang Potensi Egy Maulana Vikri Menembus Timnas U-22

Luis Milla memanggil satu nama tambahan untuk mengikuti seleksi Timnas U-22 yang akan dilakukan di Bali mulai 30 Juni mendatang. Ia adalah seorang pemain sayap yang juga termasuk dalam bagian skuat U-19 di Toulon Tournament bernama Egy Maulana Vikri.

Nama Egy memang mendadak trending berkat aksinya di Toulon Tournament beberapa pekan lalu. Namun jika diselidiki lebih lanjut, nama pemain kelahiran 7 Juli 2000 ini sebenarnya sudah lebih dulu bersinar kala menjadi top skor dan pemain terbaik Gothia Cup U-15 tahun 2016 lalu bersama tim ASIOP Apacinti.

Egy juga sempat meraih predikat top skor di Piala Soeratin U-17 2016 lalu ketika membela Persab Brebes. Di akhir kompetisi, pemain yang berasal dari keluarga pesepak bola ini mencetak 22 gol dan sukses membawa timnya menjadi kampiun di turnamen yang juga dikenal dengan nama Liga Indofood itu.

Remaja asal Medan ini kemudian semakin dikenal luas berkat keberhasilannya menyabet penghargaan Jouer Revelation Trophee di Toulon Tournament lalu. Hebatnya, Egy mendapat penghargaan ini walau Garuda Jaya gagal melaju ke babak semifinal. Sebelumnya, penghargaan pemain terbaik turnamen ini hanya diberikan pada pemain yang timnya lolos ke semifinal.

Baca juga: Rekap Timnas Indonesia U-19 di Turnamen Toulon: Cukup Baik, Anak Muda!

Prestasi yang diperoleh Egy tersebut menyamai pencapaian yang pernah diraih dua pemain ternama dunia, Zinedine Zidane dan Cristiano Ronaldo. Dari sederet prestasi yang diraihnya tersebut dapat disimpulkan bahwa Egy bukanlah pemain muda sembarangan. Ia adalah aset masa depan timnas kita.

Peluang membela timnas U-22

Dalam Training Center (TC) yang akan digelar di Bali nanti, Luis Milla membawa 26 pemain yang akan bersaing ketat agar dapat terpilih untuk dibawa ke SEA Games 2017. Nantinya, eks pelatih Spanyol U-21 itu hanya akan membawa 23 pemain saja untuk berlaga di Kuala Lumpur.

Saat ini di posisi Egy, sudah bercokol empat nama yang sudah teruji kualitasnya di klubnya masing-masing. Mereka adalah Febri Hariyadi (Persib Bandung), Miftahul Hamdi (Bali United), Septian David Maulana (Mitra Kukar) dan Saddil Ramdani (Persela Lamongan).

Jika melihat susunan pemain yang diturunkan saat melawan Kamboja dan Puerto Riko, bisa dibilang Luis Milla belum memiliki gambaran pasti siapa yang akan menyisir sisi lapangan Garuda Muda. Tiga pemain diberikan porsi bermain yang lumayan seimbang. Hanya Miftahul Hamdi saja yang belum mendapat menit bermain yang mencukupi.

Dalam dua laga persahabatan itu, Febri Hariyadi dan Saddil Ramdani bergantian mengisi posisi inti sayap kanan Garuda Muda. Kualitas keduanya bisa dibilang setara, namun belum menunjukkan diri sebagai team player.

Berdasarkan performa di klubnya, Febri juga belum menunjukkan perkembangan signifikan sejak tampil gemilang di Piala Presiden 2017. Peluang lebih besar mungkin ada di Saddil, yang menghuni pos pemain inti di Persela dan tampil cukup konsisten. Peluang bagi Egy ada untuk menggeser Febri yang menurun performanya, atau Hamdi yang belum dicoba Luis Milla di timnas.

Tapi, “ancaman” bagi Egy justru datang dari Septian David Maulana. Pemain yang sebenarnya berposisi gelandang serang ini tampil mengesankan bersama Naga Mekes. Terakhir, ia membuat dua asis di laga kontra Persegres Gresik (15/6) lalu

Akan tetapi jika nantinya Egy lolos seleksi, tampaknya Luis Milla belum akan memainkan pemain yang mengidolai Firman Utina ini di tim utama. Mungkin porsi yang paling tepat bagi Egy nanti adalah pemain pengganti berpredikat supersub.

Satu keuntungan yang dimiliki Egy, dirinya belum berstatus pemain profesional. Di saat rekan-rekannya di pelatnas disibukkan dengan agenda di klubnya masing-masing, Egy dapat fokus untuk tampil sebaik mungkin, mengamankan satu slot pemain di SEA Games nanti.

Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.