Berlaga di Piala Dunia adalah impian semua negara. Masalah menang atau kalah itu nomor sekian, tetapi hadir di pesta sepak bola dunia empat tahunan, di mana ratusan juta manusia menyaksikan adalah kebanggaan tersendiri bagi setiap negara. Selama sebulan, semua orang mengesampingkan masalah kehidupan sehari-hari, dari politik hingga ekonomi, untuk menyaksikan hiburan sepak bola dunia tersebut.
Nah, hal itu terjadi di Iran. Juara Asia tiga kali ini menjadi negara kedua setelah Brasil yang memastikan lolos ke Piala Dunia 2018 di Rusia. Masalah terorisme, ISIS dan sebagainya, terlupakan sejenak bagi warga Iran. Mereka berpesta di jalan raya dan bahkan menggunakan VPN (virtual private network) untuk mengakses sosial media yang memang diblokir pemerintah Iran.
Tim asuhan Carlos Queiroz (mantan pelatih timnas Portugal dan asisten pelatih di Manchester United) ini memastikan lolos setelah menang atas Uzbekistan. Sekalipun masih ada sisa dua laga lagi, tetapi juara grup sudah pasti akan lolos ke Piala Dunia. Tinggal Korea Selatan, Uzbekistan, dan Suriah di Grup A yang berjuang memastikan siapa akan menyusul Iran ke Rusia. Sementara juara tiga grup nasibnya akan ditentukan oleh playoff.
Iran sudah lima kali berpartisipasi di ajang Piala Dunia. Tahun 2014, mereka juga berlaga di Piala Dunia Brasil. Keberhasilan Iran juga menyisakan sejumlah rekor tersendiri. Apa saja?
- Iran menjadi tim Asia pertama yang memastikan lolos ke Piala Dunia. Di benua yang juga bercokol negara seperti Korea Selatan, Jepang dan Australia, catatan ini cukup berkesan bagi Negeri Mullah ini.
- Laga Iran kontra Uzbekistan adalah clean sheets ke-11 secara beruntut bagi Iran di kualifikasi babak ketiga. Belum ada tim Asia yang mencapai hal ini.
- Dari delapan laga di kualifikasi ketiga, Iran tidak pernah kebobolan.
- Ini pertama kalinya Iran lolos ke Piala Dunia dua kali secara beruntun.
- Bagi sang pelatih, Carlos Queiroz, keberhasilan ini juga berarti penting karena telah membawa tiga negara berbeda melaju ke Piala Dunia (Afrika Selatan (2002), Portugal (2010) dan Iran (2014, 2018).
Sahabat baik Sir Alex Ferguson ini cukup menuai pujian saat Piala Dunia 2014 lalu. Sekalipun Iran gagal melaju ke babak 16 besar (sekali seri dan dua kali kalah), penampilan anak asuhnya melawan Argentina yang diperkuat Lionel Messi dan kolega layak diacungi jempol. Iran berhasil menahan Argentina hingga Messi mencetak gol di menit terakhir.
- Di kualifikasi Piala Dunia 2017 zona AFC, Iran berhasil memenangi 12 laga dan 4 seri ( tidak ada kekalahan). Total perolehan poinnya adalah 40! Iran juga berhasil mencetak 34 gol dan hanya sekali kebobolan. Ini poin tertinggi yang pernah dicapai Iran selama kualifikasi.
- Dari sisi usia pemain, usia rata-rata pemain Iran adalah 26,37, sementara Jepang (27,12) dan Korsel (27,25). Praktis Iran menjadi salah satu tim termuda di Asia.
- Ini kali kedua bagi Iran menjadi tim Asia pertama yang lolos ke Piala Dunia. 39 tahun lalu, Iran menjadi satu-satunya wakil Asia yang berlaga di Piala Dunia 1978 di Argentina.
- Rasio kemenangan Iran di babak kualifikasi bahkan lebih tinggi dari rasio kemenangan Brasil. Bila rasio kemenangan timnas asuhan Tite tersebut mencapai 71 persen, sementara Iran, sukses mencapai angka 75 persen. Poin rata-rata per laga Iran juga lebih tinggi (2,5) dibanding Brasil (2,35).
Apakah Iran akan membuat kejutan di Rusia? Sampai jumpa tahun depan!
Author: Yasmeen Rasidi (@melatee2512)