Efek berantai
Sebenarnya, jika mau jujur, Madrid dan PSG tak perlu sampai mendatangkan Donnarumma. Profil kiper masing-masing sudah sangat mumpuni untuk berlaga di level tertinggi. Namun siapa bisa mengira bukan, gengsi mengumpulkan pemain-pemain terbaik di dunia bisa menjadi alasan yang serius untuk kedua klub kaya tersebut.
Situasi memang lebih sederhana untuk Madrid. Pertama, mereka adalah Madrid. Mengumpulkan pemain-pemain terbaik boleh dibilang sudah menjadi hobi, meski harus melepas pemain yang berposisi sama, walau dari sisi kemampuan tak kalah. Namun, situasi lebih pelik terjadi di PSG.
Sebagai kiper utama, Kevin Trapp tentu tak ingin statusnya berubah menjadi penghangat bangku cadangan. Melihat kemampuan yang dimiliki, ia bisa menjadi pilihan pertama di banyak klub Eropa. Dan satu yang penting: menjadi cadangan remaja berusia 18 tahun yang merajuk tentu tak menyenangkan bagi “kiper senior”.
Oleh sebab itu, lebih banyak bermain tentu lebih baik untuk kelangsungan karier kiper asal Jerman tersebut. Ia tak akan sepi peminat. Masih banyak klub Eropa di luar sana yang kipernya tak konsisten, meski sebenarnya bagus.
Saya sendiri pernah menulis bahwa Liverpool harus melakukan pembenahan lini pertahanan, salah satunya dengan mengawasi perkembangan transfer Real Madrid. Saat itu, kabar ketertarikan Madrid kepada David de Gea kembali muncul. Jika terwujud, The Reds bisa bekerja cepat mendekati Navas.
Bagi Liverpool, pengalaman Navas di Lga Champions akan akan sangat dibutuhkan ketimbang Loris Karius yang sulit beradaptasi dan Simon Mignolet yang tampil angin-anginan. Kemampuan antisipasi Navas akan membantunya dapat beradaptasi lebih baik ketimbang Claudio Bravo, yang sama-sama hengkang dari Spanyol menuju Inggris.
Namun, kembali ke atas, jika melihat proposal transfer Madrid untuk Donnarumma, Liverpool sebaiknya fokus mengawasi perkembangan masa depan Trapp. Bahkan, jika menyesuaikan dengan kesukaan Jürgen Klopp dengan ball-playing keeper, Trapp akan menjadi pilihan ideal. Kemampuan umpan jauh Trapp juga cukup istimewa dan akan cocok untuk skuat Liverpool.
https://www.youtube.com/watch?v=u987GrlxUT8
Selain Liverpool, satu tim lain yang bisa memboyong Trapp adalah Arsenal. Betul, meski masih punya Petr Cech, sudah saatnya Arsenal memikirkan calon penerusnya. Sementara itu, cadangan Cech adalah David Ospina, yang masih santer diberitakan akan hengkang ke Turki.
Jika Arsenal mendatangkan Trapp di musim panas kali ini, efek berantai juga akan dirasakan Juventus. Usaha Si Nyonya Tua untuk meminang Szczesny akan semakin mudah. Melihat pengalaman dan uang yang akan dikeluarkan The Gunners, Trapp tentu tak akan menghuni bangku cadangan.
Bursa transfer akan semakin menarik ketika Juventus memalingkan muka kepada Donnarumma. Ingat, kiper dengan tinggi 196 sentimeter tersebut asli Italia dan profilnya sangat sesuai untuk menjadi penerus sang kiper ikonik, Buffon.
Keduanya terlihat sangat akrab ketika membela timnas Italia. Milan boleh enggan melepas Donnarumma ke salah satu rivalnya. Namun tak ada yang tak mungkin dengan Raiola di belakang Donnarumma.
Jika Juventus justru kepincut dengan Donnarumma, Milan sebenarnya juga sedikit diuntungkan. Salah satu nama yang masih dipertimbang Rossoneri untuk menggantikan Donnarumma adalah Norberto Neto. Anda tahu, Neto adalah deputi Buffon. Ya, kiper asal Brasil tersebut adalah milik Juventus.
Selain bisa menetapkan sejumlah uang, Milan juga bisa meminta Juventus memasukkan nama Neto ke dalam proposal. Situasi yang sama seperti proposal Madrid. Jika Juventus sepakat dengan permintaan Milan ini, AS Roma bisa memanfaatkan peluang yang terbuka.
Begini, ketika meninggalkan Arsenal untuk dipinjamkan ke Roma, Szczesny dianggap sebagai kiper muda yang dirasa mengganggu. Sikap buruknya membuat manajemen mengambil langkah tegas dengan miminjamkan kiper asal Polandia tersebut ke Roma. Jika Juventus mengalihkan buruan ke Donnarumma, Roma bisa mendekati Arsenal guna mematenkan status kontrak Szczesny.
Juventus mendapat penerus Buffon yang pantas, Milan mendapatkan Neto sebagai pengganti Donnarumma, dan bulan madu Roma dengan Szczesny berlanjut. Semua senang, semua bahagia. Arsenal? Biarkan mereka bahagia dengan romantika rumor transfer penyerang yang semakin menjemukan.
Satu lagi yang perlu diingat, tahun 2018 adalah tahun Piala Dunia. Posisi Navas mungkin masih akan aman bersama Kosta Rika meski hengkang ke Milan sebagai bagian transfer Donnarumma. Namun bagi Trapp, tak banyak bermain adalah cobaan yang berat.
Maklum, Jerman punya banyak kiper berkualitas dan semua mengincar satu hal yang sama, yaitu pos kiper ketiga saat Jerman tampil di Rusia 2018 nanti.
Kiper ketiga? Betul, karena tempat utama, jika tak cedera atau mengalami penurunan performa yang drastis, akan mutlak menjadi milik Manuel Neuer. Sedangkan tempat kedua ditempati Marc-Andre ter Stegen. Posisi kiper ketiga ini yang menjadi pertaruhan bagi Trapp.
Jangan lupa juga, bagi Szczesny yang saya sebut di atas, jika musim panas nanti ia menjadi bergabung dengan Juventus, ia juga akan hanya menjadi “kiper kedua”. Padahal, Piala Dunia sudah di depan hidung. Akan lebih ideal apabila ia menikah dengan Roma dan menikmati menit bermain yang lebih banyak jika tak ingin tempatnya di timnas diserobot Lukasz Fabianski.
Selain efek berantai yang saya paparkan di atas, tentu masih ada kemungkinan lain yang bisa terjadi. Misalnya, ternyata Yonghong Li serius dengan ucapannya. Pemilik baru Milan tersebut menyebutkan bahwa ia akan menginstruksikan mengembalikan Donnarumma ke kelas Primavera. Ia boleh hengkang dengan gratis di akhir musim 2017/2018 dan Raiola tak akan mendapat keuntungan musim panas ini. Pasti akan menarik apabila hal ini yang menjadi kenyataan.
Satu kemungkinan lagi, jangan keluarkan Manchester United dari saga ini. Madrid dan David de Gea seperti menyimpan cinta yang sudah lama terperam. Jika United memboyong Donnarumma, de Gea bisa menuju Madrid dengan bahagia. Bagaimana dengan Navas? Kembalikan ke berbagai kemungkinan di atas. Menarik!
Namun yang pasti, jendela transfer bisa menggila karena Donnarumma.
Author: Yamadipati Seno
Koki @arsenalskitchen