Pada Senin, 5 Juni 2017, pukulan telak menghantam Qatar. Bahrain, Arab Saudi, Mesir, Libya, Yaman dan Uni Emirat Arab memutus hubungan diplomatik terhadap Qatar, menciptakan geger tersendiri di dunia internasional.
Qatar dituding memberi dukungan pada organisasi-organisasi teroris seperti ISIS dan Al-Qaeda. Negara-negara yang memblokade Qatar tersebut telah memulangkan semua duta besarnya, serta mengisolasi lalu lintas manusia dan barang dari atau ke Qatar. Pihak Qatar sendiri menolak tuduhan tersebut.
Situasi ini tentu berdampak kepada rencana Piala Dunia 2022 yang dilaksanakan di Qatar, walau FIFA sendiri belum bersuara soal jadi atau tidaknya Piala Dunia terselenggara di sana. Meski begitu, FIFA telah menyiarkan bahwa mereka terus mengadakan komunikasi dengan panitia Piala Dunia terkait pemutusan hubungan diplomatik ini.
Baca juga: Qatar 2022 dan Krisis Diplomasi Kawasan Teluk
Beberapa pesepak bola pun bersuara. Bekas kapten dan legenda Barcelona, Xavi Hernandez, membuat video di mana ia meminta agar negara-negara tersebut membatalkan blokade terhadap Qatar.
“Dalam rangka Ramadan kali ini, saya memohon agar terhentinya krisis di dunia Arab dan pemutusan blokade terhadap Qatar. Hal ini berdampak bagi banyak orang; keluarga-keluarga, serta sepak bola dan olahraga. Saya berharap ada solusi segera supaya masyarakat dapat hidup dengan damai dan menikmati sepak bola bersama-sama,” katanya di video yang disiarkan stasiun televisi, BeIN Sports.
Setelah menunaikan masa bakti di Barcelona, Xavi memang bermain untuk klub Qatar, Al-Sadd. Xavi, yang juga merangkap kapten, pada Januari 2017 lalu memperpanjang kontrak di klub tersebut.
Dukungan tidak berhenti dari Xavi semata. Rekannya di La Furia Roja, Iker Casillas, turut bersimpati dengan Qatar lewat cuitannya di Twitter, yang berbunyi:
“Children should be above and beyond any political conflict. Don’t block #qatar.” Sayang, entah apa alasan Santo Iker, cuitan tersebut kemudian ia hapus. Mungkin karena mendapat reaksi negatif dari banyak pengguna Twitter.
Dukungan selanjutnya datang dari si kembar legenda Belanda, Frank dan Ronald de Boer. Mereka menyatakan dukungan lewat Twitter, yang mengatasnamakan diri mereka berdua:
Ronald: Don't let politics spilt families apart and don't deprive people from their basic needs.Lift the blockade from #Qatar now. 🙏🏼
— Ronald de Boer (@RdBoer1970) June 10, 2017
Sama seperti Xavi, keduanya memang pernah bermain bersama di dua klub Liga Bintang Qatar, yakni Al-Rayyan SC dan Al-Shamal SC. Ronald, yang kini menjadi asisten manajer Ajax Amsterdam, pernah menjadi pelatih untuk tim olimpiade Qatar setelah pensiun di tahun 2011.
Sebagai informasi, jika konflik ini semakin memanas, tidak menutup kemungkinan FIFA akan mengalihkan penyelenggaraan ke Amerika Serikat. Hal tersebut tentu menjadi pukulan bagi Qatar, mengingat besarnya biaya yang mereka curahkan untuk membangun infrastruktur demi terselenggaranya Piala Dunia.
Meski sedang digencet sana-sini secara politik dan ekonomi, Qatar mencoba menenangkan publik lewat direktur eksekutif komite Piala Dunia, Ghanim al-Khuwari. “Saya bisa mengonfirmasi kepada semua pihak bahwa sama sekali tidak ada pengaruh terhadap keberlanjutan kerja [panitia] untuk fasilitas-fasilitas yang ada dan pengerjaan berlangsung normal,” katanya seperti dilansir Reuters (15/6).
Bahan-bahan pembangunan kebanyakan melewati Arab Saudi sehingga setelah blokade ini otomatis pihak Qatar harus mencari cara lain untuk melancarkan pembangunan.
“Kami telah merencanakan sumber-sumber alternatif dari daerah-daerah lain agar pengerjaan yang berlangung tidak terkendala,” katanya lebih lanjut.
Sejauh ini, Qatar belum sepenuhnya diembargo karena negara-negara lain masih bisa memberikan bantuan atau mengadakan transaksi bisnis dengan mereka. Turki menjadi negara yang pertama kali menyatakan dukungan kepada Qatar. Presiden mereka, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan bahwa tindakan negara-negara teluk tersebut tidak manusiawi dan bertentangan dengan nilai-nilai Islami.
Investasi Qatar untuk Piala Dunia tidak tanggung-tanggung. Meski dihantam anjloknya harga minyak dunia, mereka menggelontorkan hampir 500 juta dolar per minggu untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur.
Qatar ingin menancapkan diri di dunia internasional dan olahraga menjadi salah satu jalannya (selain pariwisata). Selain Piala Dunia 2022, Qatar juga akan menyelenggarakan banyak agenda olahraga internasional.
Piala Dunia 2022 akan berlangsung di musim dingin, yakni di bulan November-Desember. Hal tersebut dikarenakan ekstremnya suhu di Qatar jika turnamen diselenggarakan di musim panas seperti biasanya.
Turnamen terakbar sepak bola tersebut juga akan menjadi penyelenggaraan yang ke-22, yang juga menjadikan Qatar negara Timur Tengah pertama sebagai tuan rumah. Penunjukkan Qatar juga didukung faktor negara tersebut cukup moderat ketimbang negara-negara Timur Tengah lain.
Author: Fajar Martha (@fjrmrt)
Esais dan narablog Arsenal FC di indocannon.wordpress.com