Konsultan keuangan
Jangankan para pemain sepak bola, karyawan kantoran biasa dengan gaji yang tak seberapa saja sering dipusingkan peraturan pajak di Spanyol. Para pemain sepak bola sendiri jarang yang memiliki kemampuan akuntansi dan manajemen finansial kuat sampai bisa menghitung sendiri pajak penghasilan dan investasi keuangan mereka.
Supaya para pemain bisa berkonsentrasi dengan performa mereka di lapangan hijau, masalah pengaturan pendapatan seringkali mereka serahkan ke sebuah perusahaan pihak ketiga.
Pihak ketiga inilah yang berfungsi sebagai konsultan keuangan para pemain. Namun dalam kasus pemain-pemain sepak bola ini, seringkali pihak ketiga inilah yang berperan besar dalam menyusun laporan keuangan untuk dilaporkan ke kantor pajak. Di sinilah seringkali terdapat poin dalam laporan tersebut yang disusun sedemikian rupa demi berkelit dari aturan pajak.
Salah satu caranya adalah ‘menyamarkan’ sejumlah penghasilan per tahun yang diperoleh sang pemain menjadi hasil investasi di luar negeri. Sesuai peraturan perpajakan di Spanyol, penghasilan yang terkena pajak 52 persen hanyalah penghasilan yang diperoleh di daerah yurisdiksi negara Spanyol. Penghasilan yang diperoleh dari hasil berbisnis di luar negeri tidak dikenai pajak.
Dalam kasus Cristiano Ronaldo, beberapa pemberitaan mengonfirmasi bahwa sang megabintang memang telah memiliki investasi di beberapa bidang, seperti sebuah hotel di kampung halamannya di Madeira, Portugal. Namun, kasus yang dipermasalahkan baru-baru ini adalah sebuah investasi di Kepulauan Virgin yang terdaftar atas namanya.
Seperti dikutip Telegraph, ini diduga sebagai ‘investasi bodong’ yang dilakukan Ronaldo dengan tujuan menghindari pajak. Kasus yang sama pernah menimpa Alexis Sanchez yang dicurigai membuat investasi bodong di Malta kala sang pemain masih bermain bersama Barcelona.
Sebenarnya pemecahannya cukup gampang jika para pemain kelas dunia ini bisa membuktikan bisnis hasil investasi mereka benar adanya.