Dunia Lainnya

5 Peraih Golden Ball Piala Dunia U-20 yang Bernasib Buruk

Skuat muda Three Lions baru saja membuat negerinya bangga, dengan menjadi juara Piala Dunia U-20 2017 di Korea Selatan. Berkat pencapaian ini, bolehlah para pendukungnya menyanyikan anthem “Football’s Coming Home” yang dulu dipopulerkan grup britpop, The Lightning Seeds.

Selain menggenggam trofi, Inggris juga mendominasi turnamen dengan dua trofi individu yang diraih pemainnya. Gelar pertama adalah kiper terbaik atau Golden Glove, yang jatuh ke tangan kiper Newcastle United, Freddie Woodman.

Gelar kedua, dan ini yang paling utama, adalah trofi Golden Ball yang diraih sang bintang, Dominic Solanke. Ini adalah penghargaan yang dulu juga pernah jatuh ke tangan bintang-bintang sepak bola seperti Lionel Messi, Sergio Aguero, juga Paul Pogba.

https://www.instagram.com/p/BVOxO63lbrK/

Pemain yang pada 1 Juli 2017 nanti akan berseragam Liverpool ini bisa saja menyabet trofi Golden Boot atau top skor. Tetapi gol-gol yang ia ceploskan dapat diungguli penyerang Italia, Riccardo Orsolini. Selisihnya pun hanya satu gol saja. Bisa dipastikan nama Solanke akan terus dipantau para penggemar sepak bola beberapa tahun ke depan.

Prestasi Solanke kemarin melengkapi apa yang telah ia raih tiga tahun sebelumnya. Pada 2014, ia membawa timnas Inggris belia memenangi Piala Eropa U-17. Ia juga menjadi top skor di turnamen tersebut, dengan sumbangan empat golnya.

Tetapi karier sepak bola sama misteriusnya dengan kehidupan itu sendiri. Di samping nama-nama mentereng peraih Golden Ball di atas, ada pula pemain-pemain yang kemudian tak mampu meneruskan asa. Berikut kelima pemain tersebut:

Dominic Adiyiah

Dominic Adiyiah (Ghana)

Segalanya tampak sempurna bagi pemain yang telah berusia 27 tahun ini. Mengawali debut di Liga Primer Ghana pada 2007/2008, namanya langsung dinobatkan menjadi pemain paling menarik seantero liga oleh Ghana Football Blog.

Setelah berpetualang ke Norwegia bersama klub Fredrikstad, panggung besar Adiyiah pun terpampang, yakni Piala Dunia U-20 tahun 2009 di Mesir. Di perhelatan ini ia bersaing dengan nama-nama seperti Ander Herrera dan Douglas Costa.

Yang lebih spektakuler, ia juga membawa pulang trofi Golden Boot berkat 8 gol yang ia ciptakan untuk Ghana. Jumlah tersebut 3 gol lebih banyak ketimbang torehan Vladimir Koman (Hungaria).

Tentu saja namanya membuat klub-klub papan atas Eropa kesengsem, hingga akhirnya AC Milan merekrutnya pada bursa transfer Januari 2009/2010.

Sayang, bila Klaas-Jan Huntelaar saja disingkirkan Leonardo demi Marco Borriello, apalagi seorang bocah ingusan sepertinya. Tidak seperti dulu, kini klub-klub top tak lagi meliriknya. Akhirnya Adiyiah menjatuhkan pilihan pada Arsenal.

Klub Ukraina Arsenal Kyiv, lebih tepatnya.

Sejak itu ia berpetualang dari satu klub gurem ke klub gurem lain dan kini terdampar di Liga Thailand bersama Nakhon Ratchasima FC. Tandemnya di Piala Dunia U-20, André Ayew, justru menjalani karier yang cukup oke.

Previous
Page 1 / 5