Tribe Tank

Taktik Juventus di Liga Champions 2016/2017: Bukan Sekadar Parkir Bus

Mekanisme pressing

Mekanisme pressing Juventus

Hipotesis pressing Juventus ketika bola disirkulasi ke Jeremy Mathieu. Panah abu-abu merupakan penanda pressing opsional yang hanya dilakukan pemain ketika sirkulasi Barcelona bergeser ke kanan, kepada Gerard Pique.

Dalam perkembangan pertandingan, Pjanic akan berorientasi kepada Andres Iniesta kalau Cuadrado bergerak naik ke atas untuk “mengambil” Mathieu, sementara Dybala dan Higuain mengambil Javier Mascherano dan Pique. Dalam situasi lain, sangat mungkin pemain lini belakang Juve yang “mengambil” pemain dari lini tengah Bacelona. Contoh, Chiellini yang naik ke pos nomor 6 untuk menempel Ivan Rakitic.

Perilaku pressing dari bek sangat penting untuk menjaga compactness spasial Juventus. Sebab, tanpa pemain belakang Juventus keluar dari posnya, pemain lawan akan menemukan ruang berkreasi tepat di depan lini belakang Juventus.

Bonucci menempel Luiz Suarez sekaligus menghentikan kemungkinan Lionel Messi mengakses Suarez.

Pressing blok medium dan blok rendah

Selain onward-pressing (press ke arah depan) oleh bek, keterlibatan penyerang dalam melakukan backward-pressing juga memengaruhi kestabilan pertahanan. Terutama sekali, ketika Juventus berada dalam blok medium dan blok rendah. Berikut salah satu situasi dalam blok medium tim kota Turin ini.

Blok medium Juventus.

Yang terakhir adalah pressing blok rendah. Selain blok medium, di dalam blok rendah kita bisa melihat betapa penekatan man-oriented dalam pressing Juventus sangat memengaruhi bentuk. Dalam blok rendah, sangat mungkin ditemui formasi 6-3-1. Hal ini terjadi karena, kedua gelandang mengikuti pergerakan vertikal bek sayap lawan (dalam konteks ini Barcelona). Selain itu, tugas gelandang sayap yang melindungi area yang ditinggalkan oleh bek sayap turut serta mengubah bentuk pertahanan Juventus.

Pressing blok rendah 4-4-2

Pergerakan gelandang sayap atau gelandang tengah, yang memiliki akses terbaik, patut menjadi perhatian. Penugasan kepada gelandang untuk menutup ruang yang ditinggalkan bek sayap merupakan keputusan logis. Tetapi, di sisi lain, di titik inilah celah dalam pressing Juventus teridentifikasi. Barcelona menunjukkan caranya.

Iniesta mengokupansi celah antara bek sayap dan bek tengah.

Akhir kata, sampai jumpa di final Liga Champions 2016/2017!

Author: Ryan Tank (@ryantank100)