“Kok bukan FIFA anthem ya yang muncul? Malah anthem-nya TSC (Torabika Soccer Championship)”
Itulah ungkapan salah seorang penonton ketika saya menyaksikan pertandingan antara Persib Bandung berhadapan dengan Persipura Jayapura pada 7 Mei lalu, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api. Pertandingan sendiri dimenangkan oleh tuan rumah dengan skor tipis 1-0. Michael Essien menyarangkan gol melalui eksekusi penalti.
Pertanyaan dari penonton tersebut menggelitik memang, karena pengetahuan umum yang beredar adalah sesaat sebelum pertandingan dimulai, FIFA anthem mesti dikumandangkan. Berbarengan dengan berkibarnya bendera fair play yang dibawa ke tengah lapangan.
Bahkan ada anggapan lain yaitu apabila FIFA anthem tidak dikumandangkan di suatu pertandingan atau kompetisi, itu berarti negara penyelenggara kompetisi tersebut sedang berada dalam sanksi atau hukuman dari FIFA.
Kejadian tersebut terjadi di semua pertandingan Liga 1 yang kebetulan saya tonton. Apakah Tribes juga mengalami kejadian yang sama? Lalu pertanyaan selanjutnya adalah, apakah ini sesuatu yang bermasalah? Sesuatu yang tidak sesuai dengan peraturan seharusnya?
Jawabannya ternyata cukup melegakan karena hal itu tidak menjadi permasalahan.
Peraturan protokol pra-pertandingan yang dimuat dalam regulasi FIFA ternyata hanya membahas soal national anthem atau lagu kebangsaan bukan FIFA anthem. Lagu tersebut hanya diwajibkan di pertandingan-pertandingan internasional. Namun ada satu kalimat yang maknanya akan sulit diterjemahkan yaitu “…dan kompetisi lain yang berada di bawah naungan FIFA.”
Kalimat yang mirip dengan pasal karet yang ada di undang-undang negara. Karena tentunya akan muncul pertanyaan kemudian, apakah kompetisi domestik suatu negara tidak berada di bawah naungan FIFA?
Tapi isi dari artikel 13 dalam statuta FIFA, menyebutkan bahwa setiap negara anggota mesti mematuhi dan melaksanakan regulasi, statuta, dan peraturan lainnya. Karena soal FIFA anthem sudah jelas tidak begitu mengikat, dengan kata lain para anggota FIFA memiliki otonomi tersendiri terkait hal tersebut. Maka ini berarti tidak masalah apabila yang berkumandang sebelum laga Liga 1 bukanlah FIFA anthem.
Sebenarnya kita sendiri sudah melihat contohnya di belahan bumi bagian lain. Di ajang Liga Champions Eropa dan Liga Europa misalnya. Ada hymne atau anthem tersendiri sebelum laga dimulai. Bahkan kompetisi Asia, baik itu Liga Champions, AFC Cup, ataupun Piala Asia, juga memiliki anthem tersendiri. Begitu pula Liga Primer Inggris yang punya lagu tersendiri beberapa saat sebelum pertandingan dimulai.
Maka kesimpulannya, anthem yang Anda dengar ketika menonton langsung ke stadion selama pagelaran Go-Jek Traveloka Liga 1 adalah anthem resmi kompetisi. Walaupun, ya, Anda bisa sedikit mengernyitkan dahi karena anthem kompetisi Liga 1 justru memakai anthem dari TSC 2016 lalu. Inilah Indonesia, bung!
Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia