Tahun ini memang minim turnamen bergengsi berskala global. Hanya Piala Konfederasi 2017 bulan Juni mendatang yang mungkin bisa dianggap turnamen kelas dunia. Namun, di tingkat junior ada beberapa turnamen yang cukup menarik perhatian. Selain Piala Dunia U-20 di Korea Selatan yang sudah memasuki babak delapan besar, ada juga Toulon Tournament di Prancis.
Nah, Toulon Tournament ini adalah salah satu turnamen usia muda yang jadi cikal bakal Piala Dunia U-20 yang kita kenal sekarang. Banyak pemain dunia yang merupakan alumnus kejuaraan ini, sebut saja Juan Roman Riquelme, Zinedine Zidane, dan megabintang Portugal, Cristiano Ronaldo.
Ada yang spesial tahun di Toulon Tournament tahun ini karena timnas Indonesia U-19 asuhan Indra Sjafri menjalani debut di kejuaraan ini. Garuda Muda satu grup dengan Brasil, Skotlandia, dan Republik Ceko.
Baca juga: Mengintip Lawan Indonesia Toulon Tournament 2017
Laga pembuka berlangsung Kamis (1/6) dini hari kemarin saat Indonesia berhadapan dengan kekuatan sepak bola dunia, Brasil. Hasilnya? Indonesia kalah 0-1.
Memang masih jauh membandingkan reputasi Brasil dan Indonesia di sepak bola. Walau begitu, penampilan Egy Maulana dan kolega patut diacungi jempol. Karena Brasil pun menang juga dengan susah payah. Terbukti hanya satu gol yang bersarang di gawang Muhammad Riyandi dan timnas Indonesia juga tidak menghabiskan sepanjang pertandingan dengan terus-menerus ditekan lawan.
Indonesia bermain apik di laga yang berjalan 2×40 menit itu. Brasil sendiri baru bisa mencetak gol lewat Gabriel Novaes di menit ke-37. Di babak kedua, Indonesia bahkan sempat beberapa kali hampir menyamakan kedudukan. Sayangnya, penyelesaian yang kurang terarah membuat kedudukan tetap 1-0 untuk Samba junior.
Coach Indra mengatakan dirinya cukup puas dengan penampilan anak-anak asuhnya. Namun diakui, mereka butuh waktu menyesuaikan diri dengan perjalanan jauh dan iklim yang jauh berbeda dengan iklim di tanah air. Istilahnya, masih sedikit jetlag. Itu yang membuat tim Garuda Muda ini belum tampil maksimal.
Tetapi, penampilan Rachmat Irianto, Riyandi dan lain-lain, setidaknya cukup mampu merepotkan Brasil yang diasuh Carlos Amadeu. Tentunya coach Indra menjadikan laga ini sebagai pelajaran untuk mempersiapkan diri menghadapi laga kedua lawan Republik Ceko Sabtu (3/6) mendatang.
Secara statistik, Indonesia unggul tipis dalam penguasaan bola: 52 persen berbanding 48 persen. Tetapi memang secara hasil dan kualitas permainan, Brasil sedikit lebih unggul.
Indra Sjafri memang tidak dibebani target apapun di Toulon Tournament ini. Target utama PSSI adalah gelaran AFF U-18 September nanti di Myanmar. Walau begitu, dengan persiapan hanya dua bulan, penampilan Garuda Muda tentunya layak dapat pujian di laga kemarin.
Siap-siap memukau pemandu bakat
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumya, sejumlah pemain kelas dunia lahir dari kejuaraan ini (selain dari kejuaraan-kejuaraan level junior lainnya). Bahkan banyak juga yang mendapat kesempatan emas uji coba atau bermain di klub liga-liga Eropa karena penampilan cemerlangnya di kejuaraan junior.
Di Toulon Tournament ini, banyak sekali para talent scouter (pemandu bakat) berkeliaran. Mereka pastinya tengah menyaksikan bakat-bakat muda yang nantinya berpotensi bakal diboyong ke klub-klub Eropa.
Para pesepak bola muda Brasil sudah tentu menjadi incaran banyak klub Eropa. Bahkan dikabarkan Liverpool dan Manchester United tengah mengincar pemain Brasil, Fabricio Oya yang tampil menawan saat negaranya berhadapan dengan Indonesia. Saat ini, Oya bermain untuk klub Brasil, Corinthians.
Semoga Indonesia bisa tetap tampil baik dan taktis serta tak menutup kemungkinan, beberapa anak muda kita bisa direkrut oleh tim Eropa bila bermain gemilang di Toulon nanti. Ayo, Garuda Muda!
Author: Yasmeen Rasidi (@melatee2512)