Kolom

Bayern Muenchen: Regenerasi Para Petani

Hasil sensus pertanian tahun 2013 menunjukkan bahwa petani Indonesia saat ini berada di rentang usia 45 sampai 54 tahun. “Bahkan sepertiganya atau 32,6 persen berusia di atas 54 tahun. Produktivitasnya pun akhirnya rendah,” kata Khudori, anggota Dewan Ketahanan Pangan dalam diskusi “Menuju Kemandirian Pangan” di Setia Budi One, Jakarta, Selasa (22/5/2017).

Selain masalah usia yang menua, masalah petani di Indonesia juga tingkat pendidikannya yang rendah. Dari survei pertanian Badan Pusat Statistik (BPS) di 2013, sebanyak 32,7 persen tidak tamat SD, sebanyak 39,9 persen tamat sekolah dasar, dan sebanyak 27,4 persen berpendidikan SMP ke atas. Rendahnya tingkat pendidikan membuat para petani membutuhkan waktu lebih lama untuk mengadopsi teknologi pertanian.

Ketika Indonesia tengah menghadapi krisis petani karena faktor regenerasi, jauh di Bavaria, Bayern Muenchen tak ingin jatuh di masalah yang sama.

Resmi ditinggal dua tulang punggungnya musim depan, Philipp Lahm dan Xabi Alonso yang gantung sepatu, rencana Bayern untuk regenerasi skuat mulai terlihat lebih jelas. Langkah pertama yang dilakukan adalah memastikan salah satu pemain masa depan mereka untuk bertahan. Ia adalah Joshua Kimmich, pemain serba bisa asal Jerman.

Baca juga: Kilau Joshua Kimmich di Bayern Muenchen

Kimmich, anak didik Stuttgart tersebut adalah salah satu pemain muda paling potensial di Jerman. Ia bisa bermain di beberapa posisi, mulai dari gelandang bertahan, gelandang sentral, bek tengah, dan bek kanan. Nama pemain yang lahir pada tahun 1995 tersebut melejit ketika Bayern masih ditangani Pep Guardiola.

Namanya sempat disebut akan hengkang dari Bayern lantaran terbatasnya menit bermain di paruh akhir musim ini. Salah satu peminatnya adalah Guardiola. Pelatih Manchester City tersebut memang membutuhkan sosok bek kanan baru setelah Pablo Zabaleta angkat kaki di akhir musim. Dan, melihat profil Kimmich, kemampuannya akan sangat sesuai dengan kemauan Guardiola.

Mendengar kabar tersebut, Bayern meradang. Raksasa Bavaria tersebut menegaskan tak akan melepas Kimmich, berapa pun tawaran dari klub peminat. Karl-Heinz Rummenigge menyatakan dengan tegas bahwa Kimmich masih mempunyai kontrak dengan Bayern dan musim depan, tentu masih akan menjadi pemain Bayern.

“Kabar tersebut adalah sebuah kesalahan yang sangat besar. Kabar itu juga tak punya dasar. Joshua Kimmich punya kontrak dengan Bayern hingga 2020 dan musim depan masih akan bermain bersama Bayern,” ungkap Rummenigge lewat situsweb resmi Bayern. Bahkan, Rummenigge sampai mengungkapkan bahwa pihak Bayern akan menempuh jalur hukum bagi penyebar awal kabar tersebut.

Ketegasan yang ditunjukkan Bayern adalah usaha mereka menjaga pemain terbaik untuk tetap berada di klub, terutama jika ia adalah pemain muda. Bagi Kimmich, mempertahankan dirinya akan sangat penting bagi Bayern. Di penghabisan musim ini, Philipp Lahm sudah memutuskan pensiun dan Bayern membutuhkan sosok bek kanan untuk jangka panjang. Tentu, Bayern tak akan bisa hanya mengandalkan Rafinha, yang sudah berusia 31 tahun dan kontraknya akan habis di tahun 2018.

Pun, melihat posisi aslinya sebagai gelandang, Kimmich akan menjadi suksesor yang ideal bagi Xabi Alonso, yang sama seperti Lahm, sudah memutuskan pensiun. Kemampuannya bermain di banyak posisi akan sangat berguna untuk keperluan rotasi. Dan kemudaan Kimmich adalah garansi bagi Bayern untuk setidaknya lima tahun ke depan.

Selain mempertahankan Kimmich, Bayern juga sudah mengamankan dua pemain muda lainnya. Ia adalah Niklas Süle dan Kingsley Coman. Süle masih berusia 21 tahun dan diproyeksikan menggantikan Holger Badstuber di pos bek tengah. Badstuber, yang sudah 16 tahun membela Bayern, akan dilepas setelah kontraknya berakhir. Sementara itu, Coman, sudah satu musim berseragam Bayern, dengan status pemain pinjaman dari Juventus.

Bayern memutuskan untuk mengikat Coman secara permanen dengan melunasi klausul pembelian dengan nilai 17 juta paun. Keputusan ini didasarkan kepada kenyataan bahwa Arjen Robben (33 tahun) dan Frank Ribery (34 tahun) sudah semakin menua. Keduanya akan semakin kesulitan menjaga performa tetap tinggi di tengah padatnya kompetisi yang diikuti Bayern tiap musimnya.

Coman mampu bermain di kedua sisi lapangan dan akan memberikan pilihan lebih kepada Carlo Ancelotti ketika salah satu dari Robben atau Ribery absen. Coman sempat bimbang ketika akan dipermanenkan setelah musim ini jarang bermain. Namun, setelah mendapat garansi dari manajemen bahwa ia akan lebih sering bermain, Coman akhirnya setuju menjadi pemain Bayern secara penuh.

Untuk antisipasi hengkangnya Douglas Costa, Bayern juga semakin kencang disebut akan mendapatkan Alexis Sanchez dari Arsenal. Pemain sayap asal Chile tersebut dibanderol di sekitar angka 45 hingga 55 juta paun. Alexis dan Arturo Vidal mempunyai agen yang sama dan disebut akan menjadi pelicin proses transfer tersebut.

Bayern sendiri juga masih mengusahakan mendapatkan tanda tangan Leon Goretzka (22 tahun), gelandang milik Schalke. Goretzka memang belum pasti akan didatangkan musim 2017/2018 mendatang. Pemain asal Jerman tersebut juga kemungkinan masih akan berseragam Schalke hingga 2018/2019.

Usaha regenerasi yang dilakukan Bayern terbilang sangat cantik. Pemain-pemain yang mereka dapatkan tidak terlalu muda, namun di rentang usia menjelang matang (21-24 tahun). Kecuali memang Sebastian Rudy yang sudah berusia 27 tahun, meski tak bisa dibilang sudah “terlalu tua” juga. Kebijakan ini akan menguntungkan Bayern untuk lima tahun ke depan.

Seperti seorang petani, Kimmich, Süle, Coman, dan Goretzka adalah “para petani” yang sudah mulai menanam potensi. Memasuki masa panen di usia matang, Bayern akan menikmatinya. Pun mereka sudah mendapatkan “ilmu menanam” yang penuh dan tingkat pendidikan yang cukup. Oleh sebab itu, proses belajar akan lebih cepat dan hasil panen Bayern tentu akan lebih segar dan nikmat.

Indonesia menghadapi krisis petani karena masalah regenerasi dan tingkat pendidikan. Bayern berusaha menghindarinya, dengan berinvestasi sejak dini. Satu langkah bijak, menuju tampuk kekuasaan di Eropa di masa depan.

Author: Yamadipati Seno
Koki @arsenalskitchen