Sisi kiri Chelea dan Eden Hazard dalam build-up dari lini belakang
Ketika Chelsea membangun serangan dari lini belakang, sering kali mereka membentuk formasi 3-2-2-2-1. Tiga bek di lini pertama terdiri dari dua halfback atau HB (Gary Cahill dan Cesar Azpilicueta) dan satu bek tengah atau CB (David Luiz). Kedua gelandang tengah (GT), bergerak horizontal dan mengambil posisi menyesuaikan dengan letak bola berada (ball-oriented). Level ball-oriented kedua GT Chelsea terlihat sangat kuat, baik dalam fase menguasai bola maupun non-penguasaan bola (akan dibahas nanti).
Bila salah satu GT berada dekat dan mengisi ruang di antara HB dan CB, kedua bek sayap (BS), Marcos Alonso dan Victor Moses, dapat bergerak jauh ke atas mendekat ke lini terakhir (lini serang) atau lebih rendah bergantung kepada geometri ruang.
Tujuan GT berada dekat dengan lini belakang Chelsea, di antaranya adalah:
- Menawarkan opsi umpan ke depan atau (dengan segera) bertukar tempat dengan HB (sisi bola), bila si HB membawa bola maju ke depan;
- Mengisi halfspace sisi bola untuk berperan sebagai papan pantul umpan yang ditujukan kepada salah satu penyerang Chelsea yang berada di sisi bola berada.
Di beberapa pertandingan awal memainkan 3-4-3, terlihat prinsip utama build-up Chelsea adalah melakukan progres bola melalui halfspace atau sayap kiri, baik melalui HB maupun GT terdekat, kepada Eden Hazard. Seperti yang terlihat di dalam animasi GIF di atas, Hazard memulai pergerakan dari halfspace kiri untuk kemudian ia menyesuaikan pergerakannya dengan pola sirkulasi dan progresi di lini bawah. Hazard bisa bergerak turun secara vertikal atau ia bisa bergerak diagonal ke koridor sayap.
Untuk menciptakan ruang bagi HB kiri agar ia dapat melakukan progres bola ke Hazard, pemain-pemain Chelsea memancing fokus lawan dengan cara memainkan bola ke kanan, baik ke Azpilicueta di halfspace kanan atau Moses di tepi kanan, untuk kemudian mengalihkan bola ke sisi kiri, kepada HB sisi jauh yang “bebas”.
Sampai Chelsea menghadapi Everton di pekan ke-11, baru tim asuhan Ronald Koeman tersebut yang terlihat “sadar” akan pola ini. Everton membangun sebuah organisasi untuk memblokir build-up Chelsea di sisi kiri. The Toffees memainkan pergeseran horizontal blok pertahanan yang mana mereka segera meng-overload sisi kiri, di mana Hazard berada untuk menghambat dan menghentikan build-up Chelsea.
Chelsea menyikapinya dengan tiga cara. Pertama, lebih banyak memainkan bola ke sisi kanan di mana Kante dan Azpilicueta berada. Kedua, Costa terlihat lebih banyak terlibat dengan turun menjemput bola di pos nomor 10 (area gelandang serang) dan nomor 8 di sekitar koridor tengah. Dan, ketiga, Hazard, yang memang memiliki kebebasan lebih dalam fase menyerang, menyesuaikan posisinya dengan cara bergerak jauh dari kiri ke koridor sayap kanan. Melalui cara ketiga inilah Chelsea mencetak gol keempat melalui kaki Eden Hazard sendiri.
Gol keempat Chelsea ke gawang Everton