Sebuah laman Facebook penggemar tim asal Malaysia, Selangor FA, membahas soal bintang muda Indonesia, Febri Hariyadi. Dalam laman tersebut, mereka memuji kualitas winger muda milik Persib Bandung ini. Bahkan ada yang menyamakan pemain yang akrab disapa “Bow” ini dengan megabintang asal Brasil, Neymar. Dan yang paling serius adalah obrolan soal kemungkinan Bow bisa berseragam merah-kuning khas Selangor.
Seperti yang sudah diketahui, Selangor punya tradisi bagus dengan para pemain asal Indonesia. Tim berjuluk Gergasi Merah tersebut pernah diperkuat oleh Bambang Pamungkas dan Elie Aiboy pada tahun 2005 hingga 2007. Selama di Malaysia, keduanya tampil apik dan bermain luar biasa. Mengantarkan tim meraih gelar ganda pada 2005 dan berlaga di kompetisi Asia.
Bambang total mencetak 63 gol selama dua musimnya di Malaysia. Sementara Elie yang berperan sebagai penyuplai Bambang, sempat mendapatkan gelar pemain terbaik FA Cup Malaysia pada tahun 2005.
Berlanjut ke era Andik Vermansyah yang mendarat di Selangor pada tahun 2014. Waktu-waktu awal Andik di Malaysia memang agak sulit. Ia mesti beradaptasi dengan banyak hal yang berbeda. Terutama soal kultur sepak bola di antara dua negara tetangga ini.
Hanya butuh setahun hingga akhirnya Andik memberikan gelar untuk Selangor. Pada tahun 2015 ia membawa Selangor meraih Malaysia Cup. Kini sudah musim keempatnya di Malaysia. Sempat mendapatkan sedikit masalah dengan kontraknya, Andik kembali bermain untuk Selangor untuk sisa musim 2017 ini.
Andik juga membuat prestasi luar biasa dengan tercatat sebagai pencetak gol tercepat dalam sejarah Liga Super Malaysia ketika ia menyarangkan gol di detik ke-28 pertandingan ketika Selangor berhadapan dengan tim raksasa, Johor Darul Takzim.
Keinginan memang baru ditunjukan para penggemar, tetapi bukan tidak mungkin apabila nantinya Selangor juga akan memberikan tawaran agar Febri bisa mendarat di MP Selayang Stadium, markas kebanggaan Selangor. Andai suatu hari tawaran tersebut datang, mestikah Bow menerimanya?
Baca juga: Febri Hariyadi dan Bagaimana Persib Bandung Tanpa Kehadirannya Nanti
Hijrah ke Malaysia bukan hanya soal gaya-gayaan, dan mengikuti para bintang lain yang sudah berkarier di sana. Budi Sudarsono, Hamka Hamzah, Ponaryo Astaman, dan Ilham Jayakesuma adalah sekian dari nama pemain asal Indonesia lain yang sempat berkarier di Malaysia. Meski begitu, tersempil nama Boaz Solossa yang walau hanya berkarier di lingkup sepak bola lokal dan Timor Leste, kemampuannya sudah harum hingga seluruh penjuru Asia. Febri bisa saja mengikuti langkah Boaz.
Akan tetapi hijrah ke Malaysia menawarkan banyak hal lain. Terutama soal peningkatan kualitas bermain. Anda tentu melihat sendiri perubahan permainan Andik sebelum dan sesudah bermain di Malaysia, bukan? Andik kini bermain lebih rapi dan matang. Dribelnya, larinya, dan bahkan cara ia menendang bola, jauh lebih baik ketimbang sebelumnya.
Andik adalah contoh terbaik bagi Bow soal hijrah ke Negeri Jiran. Keduanya bisa dibilang serupa. Sama-sama berbakat, dan sama-sama bermain di posisi sayap. Bow juga bisa melihat contoh terdekat bagaimana Dedi Kusnandar berubah menjadi gelandang yang lebih matang dan modern selepas bermain di Malaysia. Padahal seperti yang diketahui, klub yang dibela Dedi bermain di level kedua kompetisi.
Hijrah ke Malaysia juga membuka peluang untuk naik ke tahap yang lebih tinggi lagi. Terutama soal publisitas. Kalau Anda tahu beberapa laman sepak bola internasional, mereka bahkan memiliki kolom khusus terkait Liga Malaysia.
Sepak bola Indonesia mungkin akan mendapatkan kesempatannya seiring dengan kedatangan marquee player. Akan tetapi dengan kematangan yang sudah dimiliki terlebih dahulu oleh Malaysia, bukan tidak mungkin kemampuan Bow akan dilirik oleh tim yang lebih besar lagi karena publisitas tersebut.
Jadi, haruskah Febri “RX Bow” Hariyadi hijrah ke Malaysia?
Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia