Gelombang kedatangan marquee player di blantika sepak bola tanah air ternyata belum usai. Setelah hadirnya Michael Essien, Carlton Cole, dan Peter Odemwingie yang merupakan eks pesepak bola liga elite Eropa, kini Ashley Cole juga dikabarkan memiliki potensi untuk merapat ke Go-Jek Traveloka (GT) Liga 1.
Mathieu Amougou yang merupakan agen Michael Essien dan Carlton Cole mengatakan bahwa ia dapat membuka jalur bagi mantan bek kiri terbaik dunia itu melanjutkan karier di Indonesia. Usai melihat Essien bermain di Indonesia, orang terdekat Ashley Cole menghubungi Amougou menanyakan perihal kesempatan Ashley Cole merumput di GT Liga 1. Hal inilah yang diyakini oleh Amougou sebagai pintu masuk untuk mendatangkan Ashley Cole.
Ashley Cole sendiri saat ini masih terikat kontrak di LA Galaxy hingga Desember 2017, namun ada klausul kontrak yang dapat membuat eks bintang Arsenal dan Chelsea ini pindah klub tanpa biaya transfer.
Satu hal yang menjadi pengganjal bagi Cole untuk dapat berkarier di Indonesia adalah posisi bermainnya. Mayoritas kesebelasan di Indonesia lebih tertarik menggunakan jasa pemain asing di posisi bek tengah, gelandang tengah, atau penyerang. Sangat jarang ada yang membutuhkan bek sayap asing, mengingat begitu berlimpahnya stok pemain lokal di posisi itu.
Anomali Ashley Cole di MLS
Pindah dari liga sekaya MLS menuju Liga Indonesia tampak seperti terjun bebas kemunduran karier, terutama dari sisi finansial. Jika kamu beranggapan bahwa guyuran uang di MLS sangat besar, itu tidak salah, terutama bagi para pemain yang diimpor dari liga-liga top Eropa. Namun hal itu tidak berlaku bagi Ashley Cole.
Dikutip dari Mirror, Kaka merupakan pemain bergaji termahal di MLS saat ini dengan bayaran 108 ribu paun per pekan (sekitar 1,8 miliar rupiah). Berturut-turut di belakang Kaka adalah Sebastian Giovinco (107 ribu paun per pekan), Andrea Pirlo (88 ribu paun per pekan), dan David Villa (84 ribu paun per pekan).
Lalu berapa banyak gaji Ashley Cole yang notabene bermain di klub elite, LA Galaxy?
Diluar dugaan, ia hanya mendapat 5.600 paun per pekan (sekitar 96 juta rupiah). Jumlah yang sangat kecil untuk ukuran pemain sekaliber Cole, dan terpaut sangat jauh dari teman-teman seangkatannya. Gajinya saat ini juga merosot tajam jika dibandingkan dengan masa jayanya ketika membela Chelsea. Saat itu Cole mendapat upah 200 ribu paun per pekan.
Selain bayaran yang kecil, cedera yang berulang kali kambuh serta meroketnya pemain belia, Nathan Smith, di posisi serupa dengan Cole membuat karier alumnus akademi Arsenal ini di LA Galaxy tampaknya takkan bertahan lama. Hal itulah yang membuat Cole kabarnya akan segera angkat kaki dari kompetisi Negeri Paman Sam untuk mencari petualangan baru.
Jadi, mari berandai-andai jika Ashley Cole nantinya benar-benar berlabuh di Indonesia. Menurut data dari Transfermarkt, nilai kontrak Ashley Cole saat ini adalah 500 ribu euro (sekitar 7,2 miliar rupiah). Nilai tersebut sepertinya bukan masalah bagi tim-tim besar tanah air.
Permasalahannya adalah di kuota pemain asing. Klub yang akan diperkuat Ashley Cole mungkin akan memutus kontrak salah satu pemain asing atau mungkin marquee player-nya saat ini untuk memberi jalan pada pemilik 107 caps timnas Inggris ini.
Semoga saja Mathieu Amougou dapat meyakinkan Ashley Cole untuk melanjutkan kariernya di negeri ini. Meski tak lagi muda, Ashley Cole tetaplah Ashley Cole dengan sisa kehebatannya sebagai salah satu bek kiri terbaik yang pernah dimiliki Inggris.
Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.