Eropa Inggris

Dinamika Ketertarikan Manchester United kepada Antoine Griezmann

Dilatih Diego Simeone, Antoine Griezmann menjadi sosok penyerang yang diidamkan banyak pelatih klub top. Ia mampu mencetak gol, menyediakan umpan, bahkan membantu pertahanan tim dari lini depan. Dan Griezmann melakukannya sepanjang 90 menit. Ia bertarung bukan untuk dirinya sendiri, namun untuk tim juga.

Adalah Jose Mourinho, nakhoda Manchester United yang tengah tertarik memboyong Griezmann ke Inggris. Salah satu alasan yang masuk akal adalah perihal masa depan Zlatan Ibrahmovic. Penyerang asal Swedia tersebut baru saja sukses menjalani cedera ACL, sebuah momok bagi pesepak bola yang bisa membuat si pemain absen hingga sembilan bulan.

Pun, Zlatan juga sudah mencapai usia 35 tahun. Meski masih terlihat tangguh untuk bersaing, menyiapkan pengganti sejak dini tentu sebuah langkah apik. Maklum, musim depan, kontrak Zlatan sudah habis dan tanda-tanda perpanjangan belum ada. Praktis, United hanya mempunyai Marcus Rashford, yang boleh dibilang sudah bisa bersaing di level atas Liga Inggris, dan Anthony Martial.

Oleh sebab itu, mendatangkan Griezmann adalah usaha yang masuk akal. Penyerang berusia 26 tahun tersebut sudah sejak lama mengamati Liga Inggris. Bahkan ia mengakui kabar itu. “Ya, saya menonton Liga Inggris. Para wasit tak sering menghentikan laga, (dan) stadion selalu penuh,” ungkap Grizzi kepada espnsfc.com

Namun, meski mengaku rutin menonton liga yang konon disebut sebagai kompetisi paling hebat di dunia, Griezmann masih ragu apabila harus melanjutkan karier di Inggris. Pemain kelahiran Prancis itu tak begitu suka dengan iklim di negara Ratu Elizabeth, yang terlalu sering hujan. Ia menegaskan harus “merasa bahagia di luar lapangan”, sebagai salah satu syarat hengkang.

Melihat sikap Griezmann, Jose harus mengeluarkan segala upaya untuk meyakinkan buruannya. Apalagi, United tak bermasalah dengan dana transfer. Setelah memecahkan rekor transfer dunia dengan memboyong Paul Pogba, Setan Merah tak akan ragu mengeluarkan 100 juta paun untuk berbelanja.

Meski terlihat “boros”, dana sebesar itu bukan angka yang “benar-benar” besar untuk dibelanjakan. Pun, Anda seharusnya paham bahwa saat ini, harga-harga pemain bagus di bursa transfer sudah kadung tak masuk akal. Ambil contoh Kylian Mbappe yang konon dibanderol AS Monaco hingga 130 juta euro.

United akan mendapatkan keuntungan dari sisi brand dan market. Citra dan merek dagang United merupakan daya tarik bagi pemain-pemain bintang. Bahkan boleh dibilang, United ada di atas Real Madrid untuk urusan citra dan merek dagang.

Musim lalu, Madrid juga punya peluang memboyong Paul Pogba. Mereka punya dana untuk memenuhi tingginya permintaan Juventus. Namun, ketika United masuk dalam perburuan, arah angin berubah. Market potensial, merupakan daya tarik di luar lapangan yang tentu sulit ditolak oleh pemain. Apalagi, ketika si agen sudah ikut bermain.

Aon, sponsor United tahun 2010-2014 pernah mengklaim bahwa lalu-lalang pengunjung situsweb resmi perusahaan meningkat hingga 500 persen ketika Seran Merah bertanding. Ketika peminjaman Radamel Falcao dari United ke AS Monaco diresmikan di bulan Agustus 2014, pencarian kata kunci si pemain dan klub di mesin pencari Google meningkat hingga 909 persen, dibandingkan ketika penyerang asal Kolombia tersebut bergabung ke Monaco dari Atletico Madrid.

Lonjakan pengunjung situsweb dan pencarian kata kunci di Google bisa menjadi gambaran kekuatan merek United. Jika angka-angka tersebut di-uang-kan, potensi pemasukan untuk sponsor, klub, dan si pemain sendiri tentu sangat luar biasa besar.

Untuk Griezmann sendiri, dengan melekatnya seragam United di kulitnya, daya jual akan semakin besar. Hal itu bisa dilihat dari jumlah pengikut Griezmann di Twitter yang mencapai 3,5 juta, Facebook tercatat 8,7 juta, dan Instagram hingga 6,7 juta.

Esteve Calzada, CEO Prime Time Sport menjelaskan, “Griezmann punya banyak sponsor dengan merek ternama, yang mana sangat luar biasa, mengingat ia tidak bermain untuk tim top. Atletico memang tim besar, tapi mereka bukan Barcelona, Real Madrid, atau Manchester United.”

Jumlah followers adalah potensi, mereka para pegiat media sosial tentu memahami hal ini. Apalagi bila Griezmann mendapatkan “nomor punggung 7”. Sebuah nomor wasiat, yang (seharusnya dan biasanya) dikenakan oleh pemain-pemain berkarakter. Griezmann berpeluang berada di level marketing yang sama dengan Eric Cantona, David Beckham, dan Cristiano Ronaldo.

“Nomor 7 adalah nomor punggung yang ikonik. Kita sudah melihat pengaruh sosok Pogba terhadap penjualan seragam tim. Saya mendapatkan info bahwa seragam tim dengan nama Pogba menempati posisi pertama dalam hal penjualan. Hal yang sama bisa terjadi kepada Griezmann,” ungkap Calzada.

Halangan utama United mungkin hanya soal keberhasilan mereka masuk ke Liga Champions. Maklum, para rival yang mengidamkan Griezmann adalah klub-klub yang secara tradisional selalu lolos ke kompetisi akbar antarklub di Eropa.

Dari Spanyol, Barcelona dan Real Madrid sudah lama disebut mengincar pemain yang tahun lalu mengakhiri musim di posisi ketiga dalam perebutan Ballon d’Or. Lewat sebuah wawancara, Griezmann menegaskan kabar tersebut.

Kemungkinan bergabung dengan Barcelona tertap ada, namun kelihatannya agak susah bersegaram Real Madrid. Griezmann menyebut seperti ada kesepakatan tidak tertulis yang menegaskan tak boleh menjual pemain kunci di antara rival.

United punya kekuatan di luar lapangan hijau untuk mendatangkan pemain berkaliber besar. Namun, tidak bermain di Liga Champions bisa juga menjadi ganjalan kali ini. Sebuah dinamika yang hidup, dan akan terus berkembang. Apakah Manchester United akan berjodoh dengan Antoine Griezmann?

Author: Yamadipati Seno
Koki @arsenalskitchen