Eropa Lainnya

Efek Domino Kegagalan Transfer Liverpool yang Berujung Trofi

Gol tunggal Quincy Promes di awal laga kontra Tom Tomsk sudah cukup memastikan gelar juara Liga Primer Rusia 2016/2017 untuk Spartak Moskva. Kepastian ini juga didapat setelah pesaingnya, Zenit St. Petersburg, gagal melewati adangan Terek Grozny, meski kompetisi masih menyisakan tiga pertandingan lagi.

Akan tetapi, trofi liga pertama Spartak sejak 2001 ini bisa saja gagal didapat andai mereka memilih terima tawaran klub Liga Primer Inggris, Liverpool, pada bursa transfer musim dingin lalu. Ketika itu, The Reds ngebet mendatangkan bintang Spartak, Promes.

Bahkan Liverpool kabarnya siap menjadikan penggawa timnas Belanda itu sebagai pemain inti setelah ditinggal Sadio Mane yang membela Senegal di Piala Afrika 2017 dan Philippe Coutinho yang alami cedera cukup parah. Apes bagi The Reds, Spartak memilih tak melepas Promes.

Sejak awal musim, pelatih Spartak sebelum digantikan Massimo Carrera, Dmitri Alenichev, menegaskan pihaknya memang enggan melego winger berusia 25 tahun itu, yang juga acap dikaitkan dengan seteru Liverpool, Manchester United.  Pada akhirnya, keputusan klub berjuluk Krasno-Belye itu membuahkan hasil.

Integral penting kejayaan

Pada paruh kedua Liga Primer Rusia, Promes langsung kembali jadi kunci permainan Spartak. Pada laga ketiga Maret 2017, golnya sukses menghindarkan tim dari kekalahan melawan rival sekota, Lokomotiv Moskva. Pertandingan selanjutnya kontra FC Orenburg, Promes bahkan jadi penentu kemenangan lewat golnya di menit akhir.

Tak hanya gol, Promes juga piawai menyumbang asis. Masing-masing gol dan asis dicetaknya saat Spartak menang pada dua laga krusial beruntun lawan FC Ufa dan Zenit. Teranyar, lesakkannya ke gawang Tomsk berbuah trofi ke-10 Spartak sepanjang sejarah Liga Primer Rusia. Tanpa mengesampingkan peran pemain lain, Promes layak disebut sebagai aktor utama dibalik kesuksesan Spartak kali ini.

Di daftar top skor, torehan sebelas golnya memang masih kalah dari Fyodor Smolov lewat 15 gol. Namun, Promes adalah satu-satunya pemain yang mencetak double-figures musim ini di Liga Primer Rusia. Selain sebelas gol, jebolan tim muda Ajax Amsterdam itu juga memuncaki daftar asis terbanyak sementara dengan sepuluh asis.

Kegemilangannya juga bawa Spartak melewati torehan poin tertinggi dalam semusim setelah kali terakhir dicapai pada 2001 lalu meski liga belum sepenuhnya usai. Hingga kini, tim asuhan Carrera itu telah mengoleksi 63 poin, unggul tiga angka dari raihan 16 tahun lalu.

Tak ada yang tahu di mana Promes akan berlabuh musim panas nanti. Mungkin tetap di Spartak, atau memulai petualangan baru di Liga Primer Inggris. Namun satu yang bakal terus diingat, dirinya baru saja mencatatkan sejarah di Rusia. Selamat, Promes dan Spartak!

Author: Perdana Nugroho
Penulis bisa ditemui di akun Twitter @harnugroho