Eropa Inggris

Lima Psywar Terbaik Arsene Wenger dan Jose Mourinho

Pencinta sepak bola masih akan disuguhkan pertandingan seru jelang berakhirnya kompetisi Liga Primer Inggris. Arsenal akan menjamu Manchester United di Emirates Stadium pada Minggu (7/5) malam nanti. Di pertandingan pertama Liga Primer November lalu di Old Trafford, pertemuan kedua tim besar ini berakhir 1-1.

Manchester United dan Arsenal masing-masing berada di posisi lima dan enam klasemen sementara Liga Primer. Jika salah satu kalah, maka akan sulit mendekati posisi Liverpool dan Manchester City yang berada di posisi tiga dan empat.

Setelah ditahan klub yang kemungkinan turun kasta Swansea City 1-1, Setan Merah menghadapi laga lawan Arsenal dengan percaya diri tinggi setelah berhasil menang 1-0 atas tuan rumah Celta Vigo di laga pertama semifinal Liga Europa di Balaidos, Kamis (4/5).

Sekalipun manajer Jose Mourinho agak kurang puas dengan penampilan anak-anak asuhnya, setidaknya kemenangan tersebut jadi modal berharga untuk menghadapi The Gunners.

Sementara itu Arsenal sendiri bertekad habis-habisan menang di kadang setelah mengalami kekalahan 0-2 di derbi London Utara Minggu (30/4) lalu melawan Tottenham Hotspur di White Hart Lane.

Lepas dari United musim ini bisa tampil ganas di kandang lawan, Mourinho juga dipusingkan oleh cedera beberapa pemain belakang seperti Chris Smalling, Luke Shaw, dan Marcus Rojo.

Persaingan Wenger kontra Mourinho

Perang kata-kata memang tidak terelakkan dalam sepak bola, apalagi jika melibatkan tim-tim papan atas. Justru perang kata-kata ini yang kerap membuat pertandingan sepak bola menjadi lebih seru sebelum laga yang sesungguhnya dimulai (ditambah dengan pemberitaan dan komentar di berbagai sosial media). Bahkan perang mulut dianggap lebih seru ketimbang laga di lapangan hijau sendiri.

Saat Sir Alex Ferguson (SAF) masih menukangi Manchester United, Arsene Wenger memang kerap kali terlibat adu mulut dengan SAF yang saat ini sudah pensiun. Namun, Bum

Terlebih lagi, karakter pria yang akrab disapa ‘Mou’ ini memang meledak-ledak dan konfrontatif sehingga membuat media semakin penasaran akan pernyataan apa lagi yang dilontarkan pelatih asal Portugal yang sempat menjadi asisten mendiang Sir Bobby Robson di Barcelona ini.

Ada baiknya kita mengingat kembali keseruan perang mulut dua manajer kelas atas ini:

  • Parkir bus ala Mou (Agustus 2005)

Manajer asal Prancis ini menuduh Mou menyarankan timnya bertahan terlalu sering. Strategi bertahan ini digambarkan seperti memarkir bus.

“Saya tahu hanya ada yang menang dan kalah dalam dunia olahraga, namun ketika ada orang mendorong timnya agar tidak melakukan inisiatif, maka dunia olahraga tengah dalam bahaya.”

Strategi parkir bus ini lagi-lagi dikritik Wenger saat Chelsea meraih gelar Liga Primer 2014/2015 di bawah periode kedua Mou di London Barat.

  • Wenger tukang mengintip (2005)

Masa-masa kehadiran Roman Abramnovich di Chelsea memang membuat klub ini menjadi jor-joran belanja pemain saat bursa transfer dibuka. Hal ini membuat Wenger melontarkan sindiran soal belanja pemain Chelsea.

Sontak saja Mou mengatakan bahwa Wenger suka mengintip dan terlalu ingin tahu dengan urusan orang lain. Digambarkan seperti orang yang ingin tahu keluarga lain seperti apa, Wenger langsung membalas bahwa orang yang kerap memberi sukses kepada orang bodoh justru membuat orang yang bodoh tersebut semakin tidak berkembang.

Previous
Page 1 / 2